Waspada! Efek Berantai Stunting di Purbalingga Bisa Sampai ke Perlambatan Ekonomi

- 18 Juli 2022, 16:11 WIB
Imam Wahyudi menyebut efek berantai stunting atau gagal tumbuh hingga ke perlambatan laju ekonomi di Purbalingga Senin 18 Juli 2022
Imam Wahyudi menyebut efek berantai stunting atau gagal tumbuh hingga ke perlambatan laju ekonomi di Purbalingga Senin 18 Juli 2022 /Dok Humas Pemkab Purbalingga/

PURBALINGGAKU – Efek stunting atau gagal tumbuh ternyata bisa berantai hingga ke perlambatan laju ekonomi di Purbalingga.

Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga, Imam Wahyudi saat menyampaikan sambutan pada acara Gerak Stunting Tingkat Kabupaten Eks-karesidenan Banyumas yang diselenggarakan perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Senin 18 Juli 2022 di Braling Hotel Purbalingga.

Imam mengatakan, gagal tumbuh atau stunting yang dialami balita di Purbalingga bisa berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di kemudian hari.

Baca Juga: Ganjar Kunjungi Pasar Manis Banyumas, Warga Sambat Harga Sayur dan Telur Naik

Menurutnya, stunting bisa menimbulkan dampak sistemik yang tidak sederhana seperti perlambatan laju pertumbuhan ekonomi negara karena kualitas SDM dari orang yang stunting rendah.

"Dampak stunting tidak sederhana yaitu bisa menyebabkan perlambatan laju ekonomi pada suatu bangsa karena beberapa hal," katanya.

Dia mencontohkan tingkat kecerdasan anak stunting yang akan kalah dengan yang tidak stunting sehingga mempengaruhi angka kemiskinan.

Baca Juga: Resmikan Taman Apung Mas Kemambang Banyumas, Ganjar: Harus Ada yang Baru!

Capaian ilmu pengetahuan dan teknologi dari anak stunting akan kalah sehingga perlu dilakukan intervensi mendalam dari berbagai pihak.

"Ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan kalah jika stunting juga tinggi sehingga perlu intervensi dari berbagai pihak," ujarnya.

Kepala perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono menuturkan bahwa Gubernur Jawa Tengah mentargetkan penurunan stunting 14 persen di tahun 2023 sebelum target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu di tahun 2024.

Baca Juga: Bursa Ketua KONI Purbalingga Dibuka, Berminat? Begini Cara Daftarnya

Dia juga mengapresiasi Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi yang mempunyai komitmen tinggi untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga.

"Saya sangat mengapresiasi Bupati Purbalingga yang punya komitmen tinggi untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga dengan aksi-aksi yang telah dilakukan," pungkasnya.***

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah