Pecah Telor! Klinik Pratama BNN Kabupaten Purbalingga Menerima Satu Pasien Rehabilitasi

- 21 Januari 2022, 21:14 WIB
Awan, Humas BNN Kabupaten Purbalingga. Klinik Pratama BNN Kabupaten Purbalingga menerima sukarelawan rehabilitasi narkoba.
Awan, Humas BNN Kabupaten Purbalingga. Klinik Pratama BNN Kabupaten Purbalingga menerima sukarelawan rehabilitasi narkoba. /Billy Widoera/BNN Kabupaten Purbalingga

PURBALINGGAKU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga memiliki fasilitas kesehatan klinik pratama. Klinik ini memberikan layanan rehabilitasi untuk para pecandu atau penyalahguna narkoba yang ingin lepas dari ketergantungan.

Rehabilitasi klinik Pratama BNN Kabupaten Purbalingga adalah salah upaya untuk pemulihan para pecandu atau penyalahguna narkoba.

Pada tahun 2022 klinik pratama BNN Kabupaten Purbalingga memiliki target 20 klien. Pada bulan januari ini sudah pecah telor.

Klinik pratama BNN Kabupaten Purbalingga menerima klien rehabilitasi yang datang ke kantor sendiri.

Baca Juga: Sembunyikan Setok Minyak Goreng, Minimarket Nakal di Purbalingga Curangi Masyarakat dengan Minimum Pembelian

Klien tersebut datang melaporkan diri secara sukarela. Hal ini biasa dikenal voluntary.

Pada tanggal 11 Januari 2022, ia datang bersama walinya ke kantor BNN Kabupaten Purbalingga untuk mengikuti layanan rehabilitasi yang ada di Klinik Pratama.

"Sesuai dengan mekanisme yang berlaku, klien datang ke kantor kemudian dilakukan serangkaian pemeriksaan," ujar Awan Pratama, Konselor Rehabilitasi BNN Kabupaten Purbalingga.

Lebih lanjut Awan menjelaskan, satu di antara mekanisme pelaporan yang harus dilalui adalah screening. Hal ini dimaksudkan agar pihak BNN Kabupaten Purbalingga mengetahui latar belakang klien.

"Untuk mengetahui informasi awal bagi kami. Maksud dan tujuan datang ke BNN itu apa. Bahasa gampangannya disortir awal dulu nih, karena jangan-jangan dia datang bukan karena masalah narkoba," lanjut Awan.

Baca Juga: Sidak Harga Minyak Goreng, Dinperindag Purbalingga Temukan Minimarket Nakal Sembunyikan Setok

Jika hasil screening awal itu diperoleh bahwa seseorang atau klien tersebut ternyata penyalahguna narkoba, maka tahap selanjutnya adalah kroscek atau validasi data, yakni dengan di cek urin.

Setelah itu baru masuk ke asesmen. Nah klien kami sudah masuk asesmen.

Awan menjelaskan, bahwa klien datang karena sudah merasa butuh bantuan pihak lain. Adiksi atau kecanduan yg dialami klien sudah sampai merubah pola dan perilaku hidupnya.

Perubahan yang dimaksud adalah seharusnya bisa hidup sehat produktif tapi karena mengalami ketergantungan obat, sehingga membuat yang bersangkutan tidak bisa hidup produktif.

"Nek ora ngombe obat ora bisa beraktivitas," ujar Awan.

Artinya, jika tidak meminum obat-obatan terlarang itu, yang bersangkutan tidak dapat beraktivitas seperti pada umumnya.

Porsi tidurnya menjadi lebih banyak dari biasanya, emosinya labil. Dalam kondisi yang demikian, keluarga merasa terbebani.

Sehingga memutuskan untuk ditangani pihak luar. Dengan maksud agar yang bersangkutan dapat hidup sehat, mandiri, dan produktif.

Untuk proses rehabilitasi, klien memiliki hak delapan kali pertemuan.

"Terkait pertemuan berapa minggu sekali atau berapa bulan sekali, itu tergantung kesepakatan konselor, dokter dan yang bersangkutan," jelas Awan.

Pada dasarnya, prinsip rehabilitasi adalah kerelaan hati dan kesepakatan klien.

Baca Juga: Australia Bantai Timnas Putri Indonesia 18-0 di Piala Asia Putri, Netizen Desak Gelaran Liga Sepakbola Putri

"Yang penting klien harus nyaman dulu sehingga dia mau untuk menjalani proses rehabilitasi," sambung Awan.

Awan mengungkapkan bahwa antara pihak BNN Kabupaten Purbalingga dan keluarga klien selalu terbuka. Seluruh proses pelayanan dan pemeriksaan yang dilakukan di klinik pratama BNN Kabupaten Purbalingga akan disampaikan hasilnya kepada wali klien.

Hal ini dilakukan supaya wali dapat mengetahui dan memahami kondisi yang diwalikan di klinik Pratama BNN Kabupaten Purbalingga.

"Keluarga harus tahu," pungkas Awan, Humas BNN Kabupaten Purbalingga.***

Editor: Billy Widoera Kharisma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah