Ranking IPM Purbalingga Terus Menurun, BUMD Didorong Jadi Stabilisator dan Katalisator

- 19 Januari 2022, 17:45 WIB
Komisaris independen PT Pegadaian Muhammad Sulhan Fauzi menjadi narasumber seminar yang digelar ITBMP Purbalingga, Rabu 19 Januari 2022
Komisaris independen PT Pegadaian Muhammad Sulhan Fauzi menjadi narasumber seminar yang digelar ITBMP Purbalingga, Rabu 19 Januari 2022 /Purbalinggaku / Rifatuts Tsaniyah

PURBALINGGAKU - Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga (ITBMP) menggelar seminar bertajuk Membangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19 pada Rabu 19 Januari 2022.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu Komisaris Independen PT Pegadaian Muhammad Sulhan Fauzi dan Rektor ITBM Purbalingga Taufik Dwi Laksono.

Seminar yang digelar di Aula Rumah Makan PM Colaboration Purbalingga itu berlangsung menarik. Sejumlah peserta tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan.

Dalam materinya Muhammad Sulhan Fauzi memaparkan kondisi makro utamanya angka kemiskinan di Karesidenan Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di dalamnya.

Baca Juga: Yuk Bikin Mie Gacoan Viral di Rumah, Gampang dan Anti Ribet, Dijamin Enak!

"Ranking presentase penduduk miskin karesidenan Banyumas masih tinggi, selama 10 tahun kebelakang bahkan Kabupaten Purbalingga masih diatas peringkat 30 dari 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah," kata Fauzi.

Selain itu dirinya juga menjelaskan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Purbalingga mengalami tren penurunan selama 10 tahun terakhir.

"Berdasarkan hasil IPM 10 tahun terakhir, kualitas hidup manusia di Karesidenan Banyumas mengalami peningkatan, tetapi ranking IPM Purbalingga mengalami penurunan dari ranking 26 pada tahun 2012 menjadi ranking 30 pada tahun 2021," ujarnya

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Minyak Goreng Satu Harga, Rp 14 Ribu per Liter

Halaman:

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x