Membentuk Generasi Pemimpin yang Peduli Demokrasi, Siswa SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga Bersinergi dengan KPU

11 Agustus 2023, 11:30 WIB
Membentuk Generasi Pemimpin yang Peduli Demokrasi, Siswa SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga Bersinergi dengan KPU /

PURBALINGGAKU - Dalam rangka memperkuat pemahaman akan pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, siswa-siswa SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga belajar pentingnya demokrasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman mendalam kepada para siswa tentang prinsip-prinsip dasar demokrasi serta peran aktif dalam proses demokrasi.

Dihadiri oleh ratusan siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 3 Purbalingga pada hari, Jumat 11 Agustus 2023. Momen ini merupakan bagian dari materi Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5).

Melalui serangkaian kegiatan edukatif, siswa-siswa SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga mendapatkan gambaran tentang bagaimana sistem demokrasi berjalan di Indonesia. 

Baca Juga: Gadis Desa Berprestasi: Rina Destiyana Sabet Juara 3 Tapak Suci Nasional

Dengan adanya kegiatan tersebut, membantu siswa-siswi mengenal lebih dekat peran KPU dalam mengawal dan melaksanakan proses demokrasi di tingkat nasional maupun lokal.

Hadir pada kegiatan ini komisioner KPU Purbalingga, Catur Sigit Prasetyo. Catur mengenalkan kepemiluan sebagai bagian dari proses demokrasi.

Selain sebagai wawasan baru bagi siswa, materi kepemiluan juga menjadi bekal bagi siswa yang dalam waktu dekat akan memiliki hak pilih. Sebab, siswa kelas XI kini berusia antara 16 tahun hingga 17 tahun.

"Kalau sudah 17 tahun, sudah menikah atau sudah pernah menikah maka seseorang sudah punya hak pilih," kata Catur.

Baca Juga: Telaga Madiredo Destinasi Surga Tersembunyi di Tengah Kota Malang, Tempat Nongkrong Cozy dan Instagramable

Catur juga menyampaikan bagaimana menjadi pemilih yang cerdas. Sebagai pemilih pemula, siswa membutuhkan panduan bagaimana berpartisipasi dalam pemilu.

Menurut Catur ada lima kiat menjadi pemilih cerdas. Pertama, telusuri rekam jejaknya, visi misi dan program kerja. Kedua tidak larut dalam politik uang atau money politics. 

Ketiga  menjadi pemilih yang berdaulat tanpa intervensi dari pihak manapun. Aktif mengajak orang sekitar untuk menggunakan hak suaranya.

"Kelima menghindari kampanye hitam," ujar dia.

Baca Juga: 10 Area Investasi Properti di Bali Paling Prospektif

Pada kegiatan ini, Catur membagikan doorprize sehingga siswa aktif berpartisipasi dalam dialog. Doorprize antara lain diberikan kepada siswa yang berani jujur mengakui kesalahan dalam sebuah permainan ice breaking.

"Saya sangat mengapresiasi siswa yang berani jujur. Kalau adek tidak berdiri, mungkin yang lain tidak ikut berdiri mengakui kekeliruannya," kata Catur.***

Editor: A.N Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler