Contoh Esai yang Mengulas Konsep Ibn Khaldun, Masyarakat Primitif dan Modern

- 24 September 2023, 19:09 WIB
Mengulas Konsep Ibn Khaldun tentang Masyarakat Primitif dan Modern
Mengulas Konsep Ibn Khaldun tentang Masyarakat Primitif dan Modern /Foto: Unsplash/Sigmund

PURBALINGGA - Konsep Ibn Khaldun tentang masyarakat primitif dan modern dijelaskan melalui analisisnya terhadap beberapa faktor.

Melalui artikel ini Anda akan melihat bagaimana konsep masyarakat primitif dan modern a la Ibn Khaldun. 

Dalam pemikirannya, konsep masyarakat primitif dan modern menjadi landasan untuk emahami dinamika sosial.

Berikut contoh esai mengenai konsep masyarakat primitif dan modern a la Ibn Khaldun.

"Ibn Khaldun lahir di Tunis, Afrika Utara, pada 27 mei 1332. Pada zamannya ia dikenal sebagai ilmuan pioner yang memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan untuk mendukung fakta yang terjadi. Ibn Khaldun dikenal sebagai ulama multidisipliner (sejarah, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, dan agama). Dalam perjalanannya, Ibn Khaldun telah menghasilan banyak ide yang serupa dengan sosiologi kontemporer. Dia melakukan studi ilmiah terhadap masyarakat, riset empiris, dan penyelidikan sebab fenomena sosial. Menurutnya fenomena sosial memang tidak memiliki hukum yang saklek seperti hukum alam, namun hukum sosial ini memiliki pola yang ajeg dan tertata. Hukum sosial ini tidak akan berubah kecuali oleh mereka yang secara kompak menginginkan perubahan.

Ibn Khaldun menyumbang sebuah teori mengenai ashabiyah atau solidaritas yang diartikan sebagai kedekatan hubungan seseorang dengan golongan/kelompoknya yang berasal dari hubungan darah/kekerabatan. Dalam konsepnya, Ibn Khaldun mengklasifikasi dua jenis kelompok sosial yang memiliki karakter yang berbeda, yaitu primitif dan modern. Primitif adalah konsep masyarakat dengan Solidaritas yang kuat, hidupnya nomaden, nilai dan norma yang berkeinginan untuk bekerjasama juga mendominasi pada masyarakat primitif. Sedangkan konsep Modern merupakan masyarakat yang lebih kompleks, menetap, bersifat kota, individualistik, solidaritasnya lemah. Dengan hidupnya nomaden, mereka yang primitif cenderung lebih berani karena bekal solidaritasnya kuat dibandingkan masyarakat modern. Menurutnya, semakin jauh generasi maka semakin hilang pula rasa solidaritasnya. Namun, dalam masyarakat  modern ini tidak menutup kemungkinan untuk memiliki solidaritas kuat melalui peran agama, karena menurut Khaldun agama adalah salah satu yang menguatkan rasa solidaritas terutama dalam masyarakat modern. Jadi konsep khaldunian ini sangat menggambarkan kontradiktif antara masyarakat primitif dan modern.

Sejarah Perkembangan Negara Menurut Ibnu Khaldun. Beliau berpendapat bahwa umur suatu negara adalah tiga generasi, dimana satu generasi dihitung 40 tahun, yakni :

  1. Hidup dalam keadaan primitif yang keras, jauh dari kemewahan dan kehidupan kota. Masih tinggal di pedesaan.
  2. Berhasil meraih kekuasaan dan mendirikan negara, sehingga ini pun beralih dari kehidupan primitif yang keras ke kehidupan kota yang penuh dengan kemewahan.
  3. Negara mengalami kehancuran, sebab generasi ini tenggelam dalam kemewahan, penakut dan kehilangan makna kehormatan, dan keberanian".

Demikian Konsep Ibn Khaldun tentang masyarakat primitif dan modern.***

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x