Sosiologi Unsoed Garap Film MTs Pakis Cilongok, Kisahkan Wajah Pendidikan di Lereng Gunung Slamet

- 21 Mei 2022, 23:25 WIB
Peluncuran dan Workshop 6 Film Tentang MTs Pakis Cilongok, Sekolah Di Lereng Gunung Slamet Oleh Jurusan Sosiologi FISIP UNSOED
Peluncuran dan Workshop 6 Film Tentang MTs Pakis Cilongok, Sekolah Di Lereng Gunung Slamet Oleh Jurusan Sosiologi FISIP UNSOED /

 

PURBALINGGAKU - Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed mengadakan acara Launching dan Workshop 6 Film tentang Potret MTs Pakis Cilongok.

MTs Pakis Cilongok, sebuah sekolah di tepi hutan menarik perhatian Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed untuk menampilkannya melalui beberapa film dokumenter.

Sebetulnya, acara ini merupakan rangkaian dari Skema Riset Institusi Universitas Jenderal Soedirman yang dilaksanakan mulai tahun 2020 dengan Judul: Model Pemberdayaan Masyarakat Tepian Hutan (Studi Terhadap Komunitas Mts Pakis Di Desa Gunung Lurah  Cilongok Banyumas.

Peluncuran film dokumenter tentang potret MTs Pakis Cilongok dilaksanakan Sabtu 21 Mei 2022.

Baca Juga: DPC PKB Purbalingga Gelar Pembekalan Bakal Calon Legislatif untuk Pemilu 2024

Penayangan film dokumenter tentang MTs Pakis Cilongok ini berlokasi di Auditorium Fisip Unsoed. Tepatnya di gedung baru.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Ketua Jurusan Sosiologi Dr. Tyas Retno Wulan.

Kemudian, dilanjut dengan sambutan oleh Dekan Fisip Dr. Wahyuningrat M.Si.

Menariknya, acara tersebut dihadiri oleh para siswa MTs Pakis Cilongok yang mana mereka juga menjadi pemeran dalam film tersebut.

Baca Juga: Mobile Legends di Hapus dari PlayStore, Buntut Perseteruan dengan Riot yakni League of Legends

Kehadiran siswa-siswi MTs Pakis Cilongok jni didampingi oleh kepala sekolah sekaligus relawan di sana yakni Kang Isrodin.

Keenam film dokumenter yang ditayangkan tersebut, di antaranya berjudul, “Pesona Telaga Kumpe (Pariwisata Berbasis Masyarakat Tepian Hutan di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok)”, “Bersama Membangun Negeri (Peran Stakeholder dalam Pemberdayaan Masyarakat Tepian Hutan di Bidang Pendidikan)”, “Harapan yang Tak Pernah Pudar (MTs Pakis Cilongok, Banyumas Satu Sekolah Harapan Bersama)."

Selain itu, ada “Anak Miskin Boleh Sekolah (Pengalaman Bersekolah Siswa MTs Pakis Cilongok, Banyumas)”, “Sekolah di Hutan (Praktik Pendidikan Alternatif di MTs Pakis Cilongok, Banyumas)”, serta “Berdamai dengan Sinyal (Perjuangan Sekolah Online pada Siswa Tepian Hutan di MTs Pakis Cilongok, Banyumas)”.

Baca Juga: Kiat Melupakan Mantan Menurut Ustad Abdul Somad

MTs Pakis Cilongok ini memiliki keunikan tersendiri yakni menggunakan model pendidikan berbasis agroforestri.

Model pendidikan semacam ini bertujuan menyiapkan masyarakat sekitar hutan agar mampu mempunyai keterampilan mengelola
hutan dalam rangka memaksimalkan hasil produksi dari hutan tersebut.

Sebab, MTs Pakis Cilongok memang berlokasi di lereng Gunung Slamet.

Baca Juga: Ustad Abdul Somad: Begini Cara Bentengi Diri Dari Sifat Ria

Jika diamati, keenam tema atau judul tersebut merepresentasikan perspektif atau sudut pandang yang sangat sosiologis.

Artinya, seluruh fenomena yang terdapat di MTs Pakis Cilongok ini telah termediasikan melalui tayangan film dokumenter.

Mulai dari kajian sosial kepariwisataan, pemberdayaan masyarakat, hingga sudut pandang sosiologi pendidikan.

Selain itu, ditampilkan pula potret atau kondisi para siswa MTs Pakis Cilongok saat mereka harus menghadapi fenomena pembelajaran daring selama pandemi covid-19.

Baca Juga: Bikin Adem, Penjelasan Prof Quraish Shihab Soal Jodoh untuk Para Jomblo

Segala keterbatasan yang dialami oleh para siswa di MTs Pakis Cilongok itu membuat salah satu PIC sekaligus Dosen Sosiologi Fisip Unsoed, Dr. Joko Santoso merasa sedih dan terharu.

"Saya orangnya jarang nangis, tapi entah kenapa setelah melihat film ini saya tersentuh melihat semangat anak-anak dalam menempuh pendidikan, hingga tadi saya meneteskan air mata," ungkapnya.

Sebagai informasi, film-film dokumenter tersebut telah didaftarkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual berbentuk film dokumenter dan juga tercatat melalui Surat Pencatatan Ciptaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 

MTs Pakis Cilongok ini menunjukan identitas Banyumasannya yang sangat kental.

Hal ini dibuktikan dengan jargon mereka yang menggunakan bahasa lokal Banyumasan,

"MTs Pakis? Lakune Nyong Rika Padha," yang memiliki arti seluruh hal yang berkaitan dengan kemajuan MTs Pakis, dapat dilakukan melalui tingkah laku (positif) bersama oleh seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga: Profil dan Biodata ONIC CW, Pro Player Mobile Legends Timnas Indonesia di SEA Games 2022

Jurusan Sosiologi dalam hal ini turut berkontribusi untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak Indonesia, salah satu langkah awalnya dengan mengupas tuntas fenomena di Mts Pakis Cilongok.

Dr. Tyas Retno Wulan selaku Kepala Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed berharap kampus dapat ikut andil dalam pengoptimalan pendidikan pada anak-anak kelompok yang termarginalkan.

"Harapannya kampus tidak sekedar menara gading atau dinikmati kelompok yang memiliki uang dan kemudahan akses saja," pungkasnya.***

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x