Ini Jawaban Gus Dur Ketika Dorce Bertanya Status Perempuannya

17 Februari 2022, 21:24 WIB
Gus Dur rupanya pernah menjawab pertanyaan Dorce tentang status perempuannya hingga pesan Gus Dur kepada masyarakat untuk meilndungi Dorce /facebook/udin/

PURBALINGGAKU- Dorce Gamalama ternyata pernah bertanya kepada Gus Dur tentang status perempuannya.

Pertanyaan Dorce kepada Gus Dur tentang status perempuannya diungkapkan Dorce dalam buku Gus! Sketsa Seorang Guru Bangsa cetakan tahun 2017.

Lalu bagaimana jawaban Gus Dur akan pertanyaan Dorce tentang status perempuannya?

Berikut Purbalinggaku kemas artikel tentang jawaban Gus Dur akan pertanyaan Dorce tentang status perempuannya seperti dikutip dari NU Online, Kamis 17 Februari 2022.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Pada 2 April 2022, Berikut Rinciannya

Dalam buku Gus! Sketsa Seorang Guru Bangsa, Dorce bercerita bahwa suatu ketika di malam pengumpulan dana untuk Yayasan Puan Amal Hayati milik Ibu Sinta Nuriyah, dirinya turut hadir mengibur hadirin.

Suasana ketika itu ramai karena ada pertunjukan musik dan band. Kegiatan tersebut kala itu bersamaan dengan momen pemilihan capres-cawapres.

Adapun Gus Dur saat itu terganjal oleh syarat kesehatan fisik. Ketika Dorce naik di atas panggung, ia bertanya kepada Gus Dur, “Gus, bagaimana kalau sampeyan jadi presiden, saya jadi menteri apa?”

Baca Juga: Selain Puasa di Bulan Rajab, Ini Amalan Penghapus Dosa Anjuran Habib Novel Alaydrus

Gus Dur menjawab, “Kamu tak angkat jadi menteri pegadaian.”

Semua orang tertawa mendengar jawaban Gus Dur yang spontan itu.

Dorce tidak menjelaskan mengapa Gus Dur spontan menyebut menteri pegadaian saat itu.

Dorce menjelaskan bahwa Gus Dur merupakan satu dari dua kiai bijak yang melindungi dirinya, yang tanpa ragu ia curhati selain Gus Miek (KH Hamim Djazuli, Ploso, Kediri).

Menurut Dorce, Gus Dur dan Gus Miek bukan tipe ulama yang mengafir-sesatkan siapa yang datang kepadanya.

Baca Juga: Sekarang Ibadah Haji Bisa Virtual di Kabah Metaverse, Bagaimana Hukumnya?

“Kalau saya mengadu suatu masalah pun, mereka tidak langsung menindak dan mengecap saya dengan tuduhan macam-macam. Keduanya mencarikan dasar yang jelas atas masalah yang saya hadapi,” kata Dorce.

Dorce mengakui bahwa menghadapi Gus Dur begitu santai, penuh obrolan dan canda. Sejak pertama bertemu, sempat pula Dorce bertanya tentang status keperempuanannya yang kala itu menjadi polemik.

Gus Dur, kata Dorce, dengan santai menjawab, jika dirinya yakin dengan perempuan, ya diyakini saja, jalan terus.

Baca Juga: Niat Puasa Rajab 2022, Begini Penjelasan dan Hikmahnya

“Kamu percaya shalat, ngaji, dapat pahala, ya sudah jalani saja,” ungkap Dorce menirukan perkataan Gus Dur saat itu.

Dorce pun menjelaskan bahwa jawaban Gus Dur tersebut adalah jawaban yang tidak membebankan.

Polemik yang mengemuka atas status dirinya memang kerap memancing kontroversi. Dorce mengaku bahwa dirinya banyak yang membela meskipun secara tidak langsung.

“Saya kadang bilang, sudahlah, nggak perlu terlalu melindungi saya. Saya orangnya begini ya biarkan saja. Masuk ke surga atau neraka itu terserah Allah. Seandainya neraka yang saya dapat, jika Allah ridha, ya tak terima,” ucap Dorce.

Baca Juga: Efek Biologis Tubuh Saat Membaca Al-Qur’a, Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar

Dorce mengungkapkan bahwa Gus Dur dan Gus Miek membelanya tanpa pamrih, spontan, nggak ngumpet-ngumpet, serta nggak takut dengan cercaan publik.

Hal itulah, tegas Dorce, yang juga Gus Dur lakukan terhadap kelompok minoritas lain, baik kelompok minoritas secara agama atau keyakinan, sosial, dan gender.

“Gus Dur di mata saya adalah sosok yang dapat mengerti pikiran saya. Maka saya sangat sedih jika melihat beberapa orang main hujat dan caci maki sama Gus Dur, di internet misalnya. Mereka melakukan itu karena mereka sebenarnya tidak tahu siapa Gus Dur,” ungkap Dorce.

Dorce merupakan pemrakarsa pembangunan Masjid Al-Hayyu 63 di Jalan Rawa Binong, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Buya Yahya Mengingatkan untuk Hati-hati saat Curhat, Bisa Sebabkan Orang jadi Ghibah

Pada saat peresmian masjid tersebut, Dorce mengundang Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah. Gus Dur diminta untuk meresmikan Masjid Al-Hayyu 63 saat itu.

Dalam peresmian tersebut, Dorce mengungkapkan bahwa kala itu Gus Dur berpidato dengan mengatakan, “Dorce itu cuma satu, jadi tolong dijaga.”

Mendengar perkataan Gus Dur itu, Dorce merasa senang dan terharu. Dorce merasa bukan siapa-siapa sehingga ia juga merasa terharu terhadap sosok Gus Dur, Presiden ke-4 RI dalam kondisi fisik kurang sempurna, tetapi berkenan datang di acaranya.

“Dia (Gus Dur) memang orang yang merangkul siapa saja,” kata Dorce.

Dorce Gamalama meninggal dunia pada Rabu 16 Februari 2022 di Rumah Sakit Pertamina Simprug, Jakarta Selatan setelah berjuang melawan sakitnya sejak Oktober 2021.

Demikianlah artikel tentang jawaban Gus Dur akan pertanyaan Dorce tentang status perempuannya.***

Editor: M Fahmi

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler