Transaksi Mata Uang Konvensional vs Mata Uang Digital, Mana yang Lebih Mudah?

- 2 Februari 2022, 21:36 WIB
Teknologi memungkinkan transaksi tak sebatas menggunakan mata uang konvensional, namun juga mata uang digital.
Teknologi memungkinkan transaksi tak sebatas menggunakan mata uang konvensional, namun juga mata uang digital. /WorldSpectrum/Pixabay

PURBALINGGAKU - Dunia kini telah bergeser dari konvensional menuju era digital yang tak terbatas. Tidak terkecuali dengan alat transaksi atau mata uang yang telah mengadopsi perkembangan teknologi terkini sehingga tak hanya berlaku transaksi mata uang konvensional dan mata uang digital.

Salah satu dampak teknologi digital adalah perubahan  dari mata uang kertas atau konvensional beralih ke mata uang digital yang dikenal sebagai cryptocurrency. Nah, cryptocurrency inilah yang disebut mata uang digital. Karena berbasis digital, maka mata uang digital tidak dapat dilihat bentuknya di dunia nyata.

Namun, mata uang ini dijadikan sebagai alat transaksi yang mudah, cepat, dan aman. Berbeda dengan transaksi menggunakan mata uang konvensional yang riskan dan terdapat kemungkinan besar adanya penipuan.

Sehingga dapat terlihat jika mata uang digital lebih nyaman untuk digunakan dalam transaksi. Tapi, pertanyaannya adalah apakah semua orang dapat menerima dan menjalankan alat transaksi ini?

Baca Juga: BabyDoge Coin Bakar 4,8 Quadrilion Token, Akankah Mempengaruhi Harga Pasaran?

Perlu diketahui cara kerja cryptocurrency ini terenskripsi dan memiliki prinsip desentralisasi sehingga tidak memerlukan adanya pihak ketiga untuk transaksi. Selain itu, mata uang digital ini tidak terpengaruh dengan kurs sehingga sangat stabil. 

Hal ini mungkin akan membingungkan bagi pemula untuk menjalankannya. Apalagi tidak semua orang dapat menggunakan kecanggihan teknologi dengan baik. Untuk orang seperti ini mata uang kertas atau konvensional menjadi pilihan terbaik.

Dengan menggunakan mata uang konvensional yang berwujud akan memberikan keyakinan bahwa telah membayar transaksi yang dilakukan dengan bukti nyata dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Berbeda dengan cryptocurrency atau mata uang digital yang menyimpan semua data transaksi secara digital dengan system terenskripsi. Hal ini memungkinkan untuk pihak ketiga tidak dapat melihatnya karena hanya pihak yang melakukan transaksi yang diberikan detail transaksi oleh sistem.

Halaman:

Editor: Billy Widoera Kharisma

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah