Komponen tersebut berupa shaft atau batang poros, apabila bearing tidak ada, maka lubang tersebut dapat membesar ataupun shaft nya mengecil karena gesekan yang dapat mengikis permukaan dua benda.

Baca Juga: Bagaimana Memulai Bisnis Percetakan? Simak Step by Step Berikut

Macam-Macam Bearing dan Fungsinya

Tiap bearing memiliki aplikasinya sendiri-sendiri, dimana sebelum menggunakannya Anda harus paham mengenai aplikasi, prinsip operasinya, dan batasan agar pemilihannya tepat. Nah, berikut macam-macam bearing dan fungsinya yang harus Anda ketahui.

Pertama, Ball Bearings. Bearing ini merupakan jenis yang paling umum karena dapat menangani persoalan dorongan dan beban radial.

Sayangnya bearing semacam ini sangat terbatas hanya pada beban yang kecil saja. Ball bearing ini terdiri atas elemen bulat yang letaknya diantara inner ring dan outer ring.

Rolling element merupakan pendukung bagi beban pada shaft atau poros yang berputar. Hal ini untuk meminimalisir gesekan diantara putaran poros dan bagian mesin yang tetap.

Bagian dari bearing ini dapat diganti apabila terjadi permasalahan, bearing ini biasa disebut juga dengan anti friction bearing ataupun rolling elements.

Baca Juga: Cara Mengenali Vendor Percetakan Online Berkualitas

Pertimbangan dalam memilih jenis ball bearings ini yaitu karena pilihan utama untuk diaplikasikan pada putaran cepat serta presisi yang tinggi. Kemudian bentuknya pun terdapat berbagai macam standard nya.

Terakhir, ball bearing ini dapat menanangi dorongan dan beban radial menggunakan konfigurasi yang spesifik.

Kedua, Roller Bearing. Roller bearing berbeda dengan ball bearing karena memang dirancang untuk dapat membawa beban lebih besar.

Distribusi dari beban tersebut menyebar pada area luas yang disebabkan oleh design roller yang bentuknya silinder. Kekurangan jenis bearing ini tidak dapat menahan beban dorongan.

Elemen dari roller bearing ini berupa elemen glinging yang letaknya berada di inner dan outer ring. Secara umum roller bearing digunakan untuk dapat menangani putaran poros yang bebannya cukup berat.

Pertimbangan sebelum memilih roller bearing adalah kapasitas beban lebih besar dibandingkan dengan ball bearings, hanya saja tidak mampu menahan adanya beban dorongan.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Iklan di Hp Xiaomi secara Permanen dan ASUS

Ketiga, Ball Thrust Bearings. Bearing sudah dirancang dengan baik untuk dapat diaplikasikan dengan beban dorong dan kecepatan putaran yang rendah. Contoh penggunaan bearing jenis ini yaitu penopang pada kursi putar.

Keempat, Roller Thrust Bearing. Bearing ini serupa dengan tipi Ball Thrust dimana penggunaanya hanya untuk beban dorong saja.

Tipe roller bearing sendiri bisa digunakan untuk menahan beban yang besarnya lebih dari yang ditahan oleh tipe Ball Bearing.

Roller thrust biasanya lebih bayak digunakan dalam penggunaan aplikasi termasuk pada roda gigi heliks untuk transmisi mobil.

Kelima, Tapered Roller Bearings. Bearing satu ini dapat menangani beban dorong dan radial yang besar. Bentuknya lebih mirip dengan tapered atau meruncing, serta pemasangannya serong dari jalurnya.

Baca Juga: Pilihan Aplikasi Mendengarkan Musik, Baik Online Maupun Offline

Bearing ini biasanya dijumpai dalam transmisi mobil yang memiliki beban besar. Tapered ini juga dapat dijumpai dalam jenis bearing lain, tiap jenisnya sebenarnya dapat dipadukan.

Keenam, Mounted Bearings. Bearing ini merupakan bantalan yang penempatannya di bearing house atau komponen pemasangan. Dimana pemasangan bearing menggunakan baut dapat memudahkan komponen untuk diganti.

Itulah penjelasan tentang macam-macam bearing dan fungsinya.***