Untuk mendukung pelaksanaan SRG pihaknya mengaku telah membangun gudag SRG beserta sarananya melalui APBN di daerah sentra produksi.
“Saat ini terdapat 123 gudang SRG yang dibangun Kemendag di berbagai daerah di Indonesia. Melalui SRG petani dapat menyimpan komoditas selama 3-5 bulan dan dijual kembali ketika harga menguntungkan,” tuturnya.
Jerry menyebut, SRG dapat digunakan sebagai instrumen sistem pembiayaan perdagangan melalui pemberian kredit untuk petani. Selain itu, SRG menjadi solusi untuk permasalahan kelebihan suplai.
Baca Juga: Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Cilacap, Begini Kronologi Kejadian dan Jumlah Korban Serta Datanya
“SRG bermanfaat untuk menjaga stabilitas harga komoditi di pasar dan menjadi
instrumen Pemerintah untuk persediaan pangan nasional,” ucapnya.
Menurutnya segenap komponen pemerintah perlu ikut mendorong terbangunnya
ekosistem SRG di daerah. Dukungan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga SRG menjadi faktor penting program itu dapat terwujud.
Selain itu pengelola gudang yang mandiri dan profesional, dukungan infrastruktur pendukung, terciptanya jaringan pemasaran, serta kelembagaan petani, nelayan, dan peternak di lokasi gudang SRG merupakan faktor yang diperlukan dalam membangun ekosistem SRG.
Baca Juga: Tiga Cara Lindungi File Rahasia di Ponsel Android agar Tidak Diintip Orang Lain
“Faktor tersebut akan membentuk ekosistem yang akan menunjang pelaksanaan SRG yang nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas," ujarnya
Pihaknya meminta dukungan dari segenap masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama membangun perekonomian masyarakat di Indonesia.