Jerawat Hormonal, Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Dermatologist

- 15 Agustus 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi jerawat hormonal
Ilustrasi jerawat hormonal /Muhammad Basir-Cyio/my.clevelandclinic.org

PURBALINGGAKU – Jerawat hormonal pada dasarnya tidak dipengaruhi oleh usia. Bahkan wanita yang sudah menopause tetap bisa mengalaminya.

Meskipun tidak pernah berjerawat saat remaja. Tetapi bisa mengalami jerawat hormonal pada usia dewasa.

Kondisi jerawat hormonal pada usia dewasa memang lebih menyebalkan.

Tetapi, penyebab lain dari jerawat, juga bisa karena penggunaan skincare, efek obat-obatan, genetik, stress, dan lain-lain.

Pembahasan kali ini, lebih fokus pada permasalahan jerawat hormonal, yang mungkin sedang Anda alami.

Baca Juga: Penggunaan Exfoliating Wajah Untuk Kulit Sensitif, Berminyak, dan Normal. Sudahkah Melakukan Dengan Benar?

Penyebab Jerawat Hormonal

Dilansir dari womenshealthmag, dr Sanusi Umar mengatakan, bahwa hormon yang berfluktuasi dapat mengakibatkan kelebihan produksi sebum, penumpukan sel kulit mati, dan akumulasi bakteri.

Lebih lanjut, dermatologist dr. Michele Green mengatakan, bahwa terdapat beragam kondisi yang dapat mempengaruhi jerawat homonal.

Diantaranya yaitu pubertas, PCOS, menopause, siklus menstruasi, dan peningkatan kadar androgen.

Selain itu, diet dan stress juga dapat mempengaruhi munculnya jerawat hormonal. Bahkan kehamilan dan KB juga memiliki potensi yang sama.

Lalu, bagaimana mengetahui jika jerawat di wajah Anda adalah jerawat hormonal?

Hal ini perlu diketahui dengan mengelompokkan akar penyebabnya. Sehingga dapat mempermudah rencana penyembuhannya.

Katakanlah Anda berjerawat akibat penggunaan skincare, maka jawabanya simpel, yaitu menghentikan penggunaan produk tersebut.

Sayangnya, untuk jerawat hormonal termasuk dalam permasalahan yang kompleks. Bahkan penyembuhanya tidak bisa dikatakan simpel.

Tanda bahwa jerawat di wajah Anda adalah jenis hormonal, ditandai dengan adanya cystic pada rahang dan dagu orang dewasa. Sementara untuk remaja di area t-zone.

Tetapi bisa juga ditandai dengan munculnya blackhead, whitehead, papula, dan pustula. Untuk memastikan, sebaiknya berkonsultasi dengan dermatologist.

Banyak orang dewasa yang mengalami jerawat hormonal pada waktu tertentu saja. Atau kemunculanya hanya ketika mengalami stress.

Baca Juga: Exfoliating Wajah, Physical Vs Chemical. Manakah yang Lebih Cocok Untuk Kulit Anda?

Cara Mengatasi Jerawat Hormonal

Dilansir dari laman womenshealthmag, dr Michelle Green mengatakan bahwa jerawat hormonal dapat ditindak dengan cara penggunaan produk topical OTC.

Benzoyl Peroxide masih menjadi bahan aktif yang ampuh untuk menangani permasalahan jerawat.

Bahan tersebut sangat umum ditemukan dalam cleanser dan acne spot treatments.

Benzoyl peroxide mampu mengeliminasi bakteri pada kulit. Selain itu, bisa membantu mengurangi produksi sebum dalam pori-pori.

Bahkan bahan tersebut bisa membantu mengeringkan jerawat dan mengontrol breakout.

Alternatif lain, bisa menggunakan bahan aktif Salicylic Acid. Bahan ini sebagai anti inflamasi yang termasuk ke dalam gentle exfoliator.

Salicylic Acid dapat bekerja hingga ke dalam pori-pori kemudian mengangkat sel kulit mati dan sebum.

Alternatif lainnya lagi, Anda bisa menggunakan bahan tea tree oil. Bahan ini adalah anti inflamasi alami dan anti-microbial.

Beberapa orang juga bisa mengatasinya dengan green tea. Sebagian mengonsumsinya, sebagian lain mengoleskannya sebagai topikal skincare.

Jika menggunakan sejenis lotion atau gel, maka gunakanlah yang mengandung minimal 2 persen ekstrak green tea.

Lebih lanjut, penggunaan produk topikal akan semakin maksimal jika diimbangi dengan antibiotik oral.

Anda bisa menggunakan jenis antibiotik clindamycin dan erythromycin. Obat-obatan ini dapat mengurangi bakteri penyebab jerawat di kulit.

Selain itu, juga mampu mengurangi inflamasi yang berkaitan dengan breakout.

Penggunaan antibiotik doxycycline juga bisa digunakan untuk jerawat dengan karakteristik inflamasi, redness, dan nyeri saat disentuh.

Untuk memastikan pengobatan jerawat hormonal yang paling tepat sesuai tipe kulit. Sebaiknya kunjungi dermatologist terdekat.***

Editor: M Fahmi

Sumber: Womens Health Mag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x