RambakMu, Produk UMKM Muhammadiyah dari Kendal

- 18 September 2023, 18:10 WIB
RambakMu, Produk UMKM Muhammadiyah dari Kendal
RambakMu, Produk UMKM Muhammadiyah dari Kendal /

Kami tidak mengetahui secara persis sejak kapan kerupuk rambak di Pegandon berawal dan diproduksi oleh masyarakat. Dahulu kerupuk rambak dikemas dalam wadah “blek” bekas packaging berbahan seng. Pada tahun 2000 kami bersama teman-teman Karang Taruna menginisiasi perbaikan tampilan packaging produk kerupuk rambak dan dipakai hingga sekarang. Dengan memanfaatkan packaging berbahan plastik dan kertas kardus.

Melalui acara “Mutiara Jawa Tengah” TVRI Semarang akhirnya kerupuk rambak Pegandon dikenal luas dan menjadi ikon oleh-oleh khas Kendal dan berkembang hingga sekarang. Salah satu produsen kerupuk rambak yang terbesar sekarang yaitu H. Muhtadin kolega aktivis PD Pemuda Muhammadiyah Kendal pada era awal Reformasi, dimana saya diamanati menjadi Ketua PDPM Kendal. Kerupuk rambak Bang Tadin bermerk “Dwi Djaya” inilah yang menjadi produk “makloon” kerupuk RambakMu yang dikelola MEK-PUKM PCM Pegandon.

Selain kulakan kulit kerbau dari 4 kabupaten di Jateng, Dwi Djaya juga mendatangkan bahan baku dari Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan pasca pandemi Covid-19 Bang Tadin mengimpor kulit kerbau dan sapi “garaman” dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Setiap triwulan sebanyak 9-10 ton kulit garaman diimpor dari 2 negara tersebut. Jika harga kulit garaman saat ini berkisar Rp 20.000 per kilogram, maka nilai bahan baku impornya saja senilai Rp 800.000 hingga Rp 1 Milyar per tahun.

Produk hasil olahan kulit kerbau maupun sapi ada 3 macam, yaitu kerupuk rambak kerbau, kerupuk rambak sapi dan “rambak sayur” (krecek) untuk bahan sayur sambal goreng dan semacamnya. Rambak sayur pada hakekatnya adalah upaya agar tidak ada barang yang mubazir (food loss). Sehingga semua bahan baku produksi tidak meninggalkan sisa (zero waste).

Sekedar diketahui, berdasarkan data The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan negara dengan penyumbang sampah makanan (food wastage) terbesar kedua di dunia. Food wastage terdiri dari 2 bagian, yaitu food loss (sampah makanan yang berasal dari bahan pangan) dan food waste (makanan yang siap dikonsumsi namun terbuang begitu saja).

Semoga dengan launching produk kerupuk RambakMu akan memperluas pasar produk Dwi Djaya dan semakin mengukuhkan kerupuk rambak Pegandon sebagai oleh-oleh khas Kendal yang mendunia. Insya Allah menjadi wasilah untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan pelaku UMKM Pangan dan jejaringnya. Amin.

Weleri, 18 September 2023
*) Khafid Sirotudin - Ketua LP-UMKM PWM Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Ikhwan Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x