PURBALINGGAKU-Dalam melakukan perdagangan internasional sudah semestinya dibutuhkan profesional yang sudah sering menangani proses pengirimannya, seperti freight forwarder. Hal ini dilakukan untuk keefektifan proses yang harus dilakukan dalam pengriman barang tersebut. Sebab memang sudah harus melewati alur dan prosedur pengurusan dokumen serta berbagai hal lain yang dibutuhkan.

Peran freight forwarder dalam perdagangan internasional adalah perusahaan dalam bidang penyediaan jasa yang tugasnya menangani pengiriman, penrimaan, dan pengangkutan barang menggunakan transportasi multi modal. Transportasi tersebut dapat dilakukan baik melalui darat, laut, dan udara.

Baca Juga: Catat! Jenis Jenis Impor Berdasarkan Aktivitasnya

Berbagai dokumen seperti B/L, L/C, Certificate of Receipt, House B/L, Waybill, DO, Fiata B/L, dan lain-lain juga termasuk sebagai tugas perusahaan tersebut. Agar tugasnya berjalan lancar maka freight forwarder sudah harus mempunyai pengetahuan dan link dengan shipper dengan skala yang luas.

Jasa tersebut sudah harus menyediakan berbagai jenis layanan angkutan baik darat, kapal, udaram container, pemenuhan dan persyaratan kebijakan, kesesuaian pengepakan, dan lain-lain. Bahkan mereka juga diharuskan untuk menyelesaikan berbagai biaya yang akan timbul dari kegiatan pengiriman barang tersebut.

Tidak hanya itu saja, mereka pun enangani muatan baik di pelabuhan atau gudang, pengurusan izin, pengurusan dokumentasi yang didalamnya termasuk insurance liabilities. Secara umum, dalam menjalankan tugasnya, freight forwarder berlaku atas nama penerima imporir ataupun atas nama penerima. Tergantung dari ruang lingkup kerja yang sudah ada dalam kontrak antara freight forwarder dan klien.

Peran Freight Forwarder dalam Perdagangan Internasional

Lebih lanjut, apa saja peran freight forwarder dalam perdagangan internasional? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pertama, konsolidasi barang. Yang dimaksud konsolidasi barang disini artinya mengumpulkan berbagai barang yang berasal dari beberapa shipper/eksporir yang berbeda-beda untuk dimasukan ke dalam satu kontainer (FCL). Meskipun nantinya barang tersebut dikirimkan ke beberapa consignee ke tempat tujuan masing-masing.

Muatan tersebut dikonsolidasikan berdasarkan beberapa shipper untuk dijadikan ke dalam satu container dan dikirimkan menggunakan transportasi tertentu.

Baca Juga: Apa Saja Komoditas Impor Indonesia? Simak Penjelasannya!

Kedua, pengangkut barang. Saat ini sudah semakin banyak perusahaan freight forwarder yang juga berperan sebagai operator yang bertanggungjawab dalam mengirimkan barang apabila tidak memiliki kapal sendiri. Operator disini maksudnya yaitu pihak pengangkut yang membawakan muatan.

Untuk perannya sebagai operator sendri dibagikan ke dalam tiga jenis yaitu VOMTO atau operator yang mengirimkan barang dengan berbagai tipe yaitu darat, laut, dan udara menggunakan satu jenis dokumen intermodal yang biasanya berupa FBL ataupun jasa impor door to door.

NVO atau operator yang bertugas mengurus pengiriman barang dari port to port menggunakan satu house B/L. Terakhir NVOCC atau operator yang mengangkut barang dengan menggunakan line service, dimana layanan diberikan menggunakan multimodal transport Fiata B/L ataupun house B/L.

Ketiga, dokumentasi barang. Dalam menjalankan tugasnya, maka freight forwarder memiliki peran dalam mendokumentasikan barang yaitu dokumen multimodal transport sebagai kontrak untuk menjalankan fungsinya.

FBL atau Fiata Bill Landing merupakan jenis dokumen yang digunakan oleh pihak freight forwarder sebagai multimodal transport dan masuk ke dalam jenis dokumen freight forwarder. Dengan adanya dokumen ini maka tanggung jawab mereka yaitu untuk mengirim muatan tersebut ke tempat tujuan.

Baca Juga: Apa Saja Manfaat dari Ekspor? Pebisnis Wajib Tahu!

Namun mereka juga memiliki tanggung jawab apabila terjadi kesalahan yang disebabkan carrier ataupun pihak ketiga yang membantu mengangkut barang tersebut.

Itulah penjelasan mengenai peran freight forwarder dalam perdagangan internasional.***