Kisah Asli KKN di Desa Penari, Pengakuan Nur dan Widya dari Akun SimpleMan

11 Mei 2022, 15:52 WIB
Foto Bima, Ayu, Nur dan Widya KKN di Desa Penari versi Nyata Viral di Sosial Media, Benarkah itu Foto Asli Mereka? //Instagram/@rumpi_gosip

PURBALINGGAKU- Kisah asli cerita KKN di Desa Penari Jawa Timur pengakuan Nur dan Widya yang mulai dibagikan di tahun 2019 lengkap.

Bersumber dari Thread Twitter akun SimpleMan berikut kisah asli KKN di Desa Penari lengkap versi Nur dan Widya.

Nur dan Widya termasuk orang yang selamat dan akhirnya dijadikan sumber dalam cerita KKN di Desa Penari.

Kisah cerita KKN di Desa Penari, desa yang ada di Jawa Timur versi Nur dan Widya lengkap mulai dibagikan di tahun 2019 dari Thread Twitter akun SimpleMan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Sung Hoon, Aktor yang Tuai Banyak Pujian dalam Drakor Woori the Virgin

SimpleMan menuturkan malam itu tanggal 24 Juni 2019, ia akan bercerita sebuah cerita dari seseorang, yang menurutnya spesial, yaitu cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap.

Selain itu karena ia sedikit tidak yakin akan bisa menceritakan setiap detail apa yang beliau alami, yaitu sebuah cerita tentang pengalaman beliau selama KKN, di sebuah desa penari.

SimpleMan melanjutkan, sebelum ia memulai semuanya, ia sedikit mau menyampaikan beberapa hal.

Sebelumnya, penulis tidak mendapat ijin untuk memposting cerita ini dari yang empunya cerita, karena beliau memiliki ketakutan sendiri pada beberapa hal, yang meliputi kampus, dan desa tempat KKN di adakan.

Namun akhirnya cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap pun diceritakannya dan menarik banyak warga Twitter untuk membacanya.

Karena penulis berpikir bahwa cerita ini memiliki banyak pelajaran yang mungkin bisa dipetik terlepas dari pengalaman sang pemilik cerita akhirnya.

Baca Juga: ANJLOK! Terra atau LUNA Coin Turun Hampir 60 Persen

Penulis cerita sepakat, bahwa, semua yang berhubungan dengan cerita ini, meliputi nama kampus, fakultas, Desa dan latar cerita akan sangat di rahasiakan.

Jadi buat teman-teman yang membaca cerita ini, yang mungkin tahu, atau merasa familiar dengan beberapa tempat yang meski di samarkan ini, di mohon, untuk diam saja, atau merahasiakan semuanya, karena ini sudah menjadi janji penulis dan pemilik cerita.

Cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap berlangsung di tahun 2009 akhir, saat semua anak angkatan 2005/06 sudah hampir merampungkan persyaratan untuk mengikuti KKN yang di lakukan dibeberapa desa sebagai syarat lanjutan untuk tugas skripsi.

Berdasarkan cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap, dari semua wajah antusias itu di kampus, terlihat satu orang tampak menyendiri.

Widya, begitu anak-anak lain memanggilnya, ia tampak begitu gugup, menyepi, menyendiri, sampai panggilan telepon itu membuyarkan lamunanya.

Baca Juga: Link Nonton dan Download Anime The Greatest Demon Lord is Reborn as a Typical Nobody Episode 6 Sub Indo

"Aku wes oleh nggon KKN 'e" (aku sudah dapat tempat untuk KKN) kata di ujung telpon, wajah muram itu, berubah menjadi senyuman penuh harap.

"Nang ndi?" (dimana?) 

Nang kota B, gok deso kabupaten K***li** , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN" (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk di kerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita).

Dan saat itu juga, Widya segera mengajukan prop KKN, berdasarkan cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap.

Akhirnya semua persyaratan sudah terpenuhi, kecuali kelengkapan anggota dalam setiap kelompok minimal harus melibatkan 2 fakultas berbeda pun dengan anggota minimal 6 orang.

Baca Juga: Link Nonton Anime Tate No Yuusha No Nariagari S2 Episode 6 sub Indo

"Tenang" kata Ayu, perempuan yang tempo hari memberi kabar tempat KKN yang ia observasi bersama abangnya.

Benar saja, tidak beberapa lama, muncul Bima dengan Nur, ia menyampaikan, kelengkapan anggota 6 orang yang melibatkan 2 fakultas sudah di setujui.

"Sopo sing gabung Nur?" (siapa yang sudah gabung Nur?) tanya Ayu,

"Temenku. kating, 2 angkatan di atas kita, satunya lagi, temanya" lega sudah. batin Widya.

Surat keputusan KKN sudah disetujui semuanya, terdiri dari 2 fakultas dengan proker kelompok dan individu, untuk pengabdian di masyarakat yang akan di adakan kurang lebih sekitar 6 minggu.

"Tenang" kata Ayu, perempuan yang tempo hari memberi kabar tempat KKN yang ia observasi bersama abangnya.

Benar saja, tidak beberapa lama, muncul Bima dengan Nur, ia menyampaikan, kelengkapan anggota 6 orang yang melibatkan 2 fakultas sudah di setujui.

"Sopo sing gabung Nur?" (siapa yang sudah gabung Nur?) tanya Ayu,

"Temenku. kating, 2 angkatan di atas kita, satunya lagi, temanya" lega sudah. batin Widya.

Surat keputusan KKN sudah disetujui semuanya, terdiri dari 2 fakultas dengan proker kelompok dan individu, untuk pengabdian di masyarakat yang akan di adakan kurang lebih sekitar 6 minggu.

Baca Juga: Jadwal Film dan Harga Tiket Bioskop CGV GRAND BATAVIA Tangerang Hari Ini: KKN di Desa Penari, Doctor Strange 2

Dan hanya tinggal menunggu, pembekalan sebelum keberangkatan. Dan jauh hari sebelum malam pembekalan, Widya berpamitan kepada orangtuanya tentang progress KKN yang wajib ia tempuh, keika orangtua Widya bertanya kemana Projek KKN mereka, terlihat wajah tidak suka dari raut ibunya.

"Gak onok nggon liyo, lapo kudu gok Kota B," (apa gak ada tempat lain, kenapa harus kota B) wajah ibunya menegang.

"Nggok kunu nggone Alas tok, ra umum di nggoni gawe menungso" (disana tempatnya bukanya hutan semua, tidak bagus ditinggali oleh manusia)

Namun setelah Widya menejelaskan, bahwa sebelumnya sudah dilakukan observasi, wajah ibunya melunak.

Perasaane ibuk gak enak, opo gak isok di undur setahun maneh" (perasaan ibu gak enak, apa tidak bisa di undur satu tahun lagi).

Baca Juga: Kasus Video Bocah Pamerkan Kemaluan, Polisi Patahkan Asumsi Publik Soal Dugaan Rekayasa

Widya enggan melakukanya, maka, meski berat, kedua orangtuanya pun terpaksa menyetujuinya.

Dan cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap berlanjut, rombingan KKN berangkat menuju Desa di kota B.

Sesuai apa yang Nur katakan. Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S, tanpa terasa hari sudah mulai petang.

Di tambah area dekat dengan hutan, membuat pandangan mata terbatas, belum sampai disana, gerimis mulai turun. lengkap sudah.

Kemudian setelah menunggu hampir setengah jam, terlihat dari jauh, cahaya mendekat, Nur dan Ayu langsung mengatakan bahwa mereka yang akan mengantar.

Baca Juga: Hasil SEA Games Indonesia vs Timor Leste, Timnas Indonesia Menang Telak 4-1

rupanya, yang mengantar adalah 6 lelaki paruh baya, dengan motor butut.

"Cuk. sepedaan tah" kata Wahyu, spontan, saat itu ada yang aneh, entah disengaja atau tidak, ucapan yang di anggap biasa di kota S, di tanggapi lain oleh lelaki-lelaki itu, wajahnya tampak tidak suka, dan sinis tajam melihat wahyu.

Hanya saja, yang memperhatikan semua sedetail itu, hanya Widya seorang. Apapun itu, semoga bukan hal yang buruk.

Dan di tengah gerimis, jalanan berlumpur, pohon di samping kanan kiri, mereka tempuh dengan suara motor yang seperti sudah mau ngadat saja, ditambah medan tanah naik turun, membuat Widya berpikir kembali.

Sudah hampir satu jam lebih, tapi motor masih berjalan lebih jauh ke dalam hutan.

Baca Juga: Babak Pertama SEA Games Indonesia vs Timor Leste, Egy Cetak Gol untuk Timnas Indonesia

Mulai khawatir bahwa yang di maksud Ayu, setengah jam lewat 15 menit adalah setengah hari, Widya mulai berharap semua ini cepat selesai.

Dan di tengah perjalanan, tidak satupun dari pengendara motor itu yang mengajaknya bicara, aneh. Apa semua warga disana pendiam semua.

Malam semakin gelap, dan hutan semakin sunyi sepi, namun, kata orang, dimana sunyi dan sepi di temui, disana, rahasia di jaga rapat-rapat.

Kini, rasa menyesal sempat terpikir di pikiran Widya, apakah ia siap, menghabiskan 6 minggu ke depan, di sebuah Desa, jauh di dalam hutan.

Dan ketika suara motor memecah suara rintik gerimis, dari jauh, sayup-sayup, terdengar sebuah suara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Selasa 10 Mei 2022, Waspada Orang Disekitar Anda Mudah Tersinggung

Suara familiar, dengan tabuhan kendang dan gong, di ikuti suara kenong, kompyang, mebaur menjadi alunan suara gamelan.

Sekilas terpikirkan apa ada yang sedang mengadakan hajatan di dekat sini, dan ketika sayup-sayup suara itu perlahan menghilang, terlihat gapura kayu, menyambut mereka.

Sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan.

"Monggo" (silahkan) kata lelaki itu, sebelum meninggalkan Widya dengan motornya.

Mrene rek" teriak Ayu, di sampingnya berdiri seorang pria, wajahnya tenang, dengan kumis tebal, mengenakan kemeja batik khas ketimuran, ia berdiri seolah sudah menunggu sedari tadi.

Baca Juga: Jadwal Film dan Harga Tiket Bioskop di PLATINUM CINEPLEX ARTOS MALL Magelang: Doctor Strange, Hari Ini

"Kenalno, niki pak Prabu. Kepala Desanya. Koncone mas'ku. Pak Prabu, niki rencang kulo yang dari Kota S, mau melaksanakan kegiatan KKN di kampung panjenengan" (Kenalkan, ini pak Prabu, kepala Desa teman kakakku, pak Prabu, ini teman saya yang dari kota, yang rencananya mau KKN"

Pak Prabu memperkenalkan diri, bercerita tentang sejarah desanya, di tengah ia bercerita, Widya pun bertanya kenapa desanya harus sepelosok ini, dengan tawa sumringah, pak Prabu menjawab.

"Pelosok yok nopo toh mbak, Jarak ke dalan gede cuma setengah jam kok"

(pelosok bagaimana maksudnya mbak, bukanya jarak ke jalan besar hanya 30 menit).

Cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap, tatapan bingung Widya, disambut tatapan bertanya oleh semua temanya, seolah pertanyaanya kok membingungkan.

Baca Juga: Catat! Jadwal dan Harga Tiket Bioskop Nonton Film KKN Di Desa Penari di Cinepolis Citimall Ketapang Hari Ini

"Mbak'e paling pegel, wes, tak anter nang ndi sedoyo bakal tinggal" (mbaknya mungkin capek, jadi, mari, tak antar ke tempat dimana nanti kalian tinggal).

Di tengah kebingungan itu, Ayu menegur Widya. "Maksudmu opo to Wid, takon koyok ngunu? garai sungkan ae" (maksudnya bagaimana tah Wid, kok kamu tanya seperti itu, buat saya sungkan saja kamu).

Tempat menginap untuk laki-laki adalah rumah gubuk yang dulunya seringkali dipakai untuk posyandu, tapi sudah di rubah sedemikian rupa, meski beralaskan tanah, tapi di dalamnya sudah ada bayang (Ranjang tidur) beralasakan tikar.

sedangkan untuk perempuan, menginap di salah satu rumah warga.

Di dalam kamar, Widya pun bertanya, maksud ucapannya kepada pak Prabu, karena sepanjang perjalanan, bila di rasakan oleh Widya sendiri, itu lebih dari satu jam.

Ayu membantah bahwa lama perjalanan tidak sampai selama itu, anehnya, Nur memilih tidak ikut berdebad.

Nur, lebih memilih untuk diam.

"Ngene, awakmu krungu ora, nang dalan alas mau, onok suara gamelan?" (gini, kamu dengar apa tidak, di jalan tadi, ada suara orang memainkan gamelan?)

"Yo paling onok hajatan lah, opo maneh" (ya palingan ada warga yang mengadakan hajatan, apalagi)

Berbeda dengan Ayu, Nur, menatap Widya dengan ngeri sembari berbicara lirih, Nur yang seharusnya paling ceria di antara mereka berkata.

"Mbak, ra onok Deso maneh nang kene, gak mungkin nek onok hajatan, nek jare wong biyen, krungu gamelan nang nggon kene, iku pertanda elek".

Baca Juga: Arti Cicak Jatuh di Atas Kepala, Benarkah Pertanda Sial? Inilah Faktanya!!!

(Mbak, tidak mungkin ada desa lain disini, tidak mungkin ada acara di dekat sini, kalau kata orang jaman dulu, kalau dengar suara gamelan, itu pertanda buruk).

Mendengar itu, Ayu tersulut dan langsung menuding Nur sudah ngomong yang tidak-tidak.

"Nur, ra usah ngomong aneh-aneh kui, awakmu yo melok observasi nang kene ambek aku, mosok gorong sedino wes ngomong ra masuk akal ngunu"

(Nur, jangan ngomong sembarangan kamu bukanya kamu ikut observasi di kampung ini sama aku, belum sehari kamu sudah ngomong ha; yang gak masuk akal begini).

Ayu pergi, meninggalkan Widya dengan Nur. Saat itu, Nur mengatakanya. "Mbak, aku yo krungu suara gamelan iku" (Mbak, aku juga dengar suara gamelan itu) katanya.

Baca Juga: Terra LUNA Anjlok Hampir 60 Persen, Ini Penyebab Aset Kripto Turun

"Masalahe mbak, aku yo ndelok onok penari'ne nang dalan mau" (masalahnya, aku juga lihat ada yang menari di jalan tadi)

"Astaghfirullah" kata Widya tidak percaya.

Nur menatap nanar Widya, air matanya sudah seperti memaksa keluar, Widya hanya memeluk dan mencoba menenangkanya.

"Banyu semilir mlayu nang etan," (air selalu mengalir ke arah timur) yang memiliki makna, bahwa timur adalah tempat dimana semua di kumpulkan menjadi satu, antara yang buruk dan yang paling buruk, dan kini, Widya harus tinggal di hutan paling timur. 

Cerita tentang Nur dan Widya tentang suara gamelan di sepanjang perjalanan tadi, masih awalnya saja, ibarat sebuah kopi masih sampai di rasa yang paling manis, belum sampai di rasa yang paling pahit.

Baca Juga: Hasil SEA Games Indonesia vs Timor Leste, Timnas Indonesia Menang Telak 4-1

Widya memang percaya terhadap hal-hal yang ghaib, itu ada di dalam ajaran agamanya, namun baru kali ini ia merasakan langsung pengalaman itu, meski hanya sekedar suara, berbeda dengan Nur, temannya, ia mengaku melihat yang tidak seharusnya ia lihat, mungkin Nur lebih sensitif.

Memang, sejak awal, Nur yang paling berbeda di antara yang lain, hanya dia seorang yang mengenakan jilbab, dibandingkan dengan Ayu dan dirinya sendiri, Nur yang paling religius, karena setahu Widya sendiri, Nur jebolan pondok pesantren ternama di kota "J".

Terlepas dari itu semua, pengalaman KKN ini, tidak akan pernah di lupakan oleh semua rombongan ini.

"Nur," kata Widya masih menenangkan "Nur bisa ndak, cerita ini ojok sampe nyebar yo gok arek arek, kan gak enak, nek sampe kerungu ambi warga deso, opo maneh kita disini iku tamu, insyaallah, kabeh lancar, nggih"

(Nur, bisa gak cerita ini jangan sampai menyebar ke teman-teman kan jadi gak enak, kalau sampai warga desa dengar, apalagi kita disini itu sebagai tamu, insyaallah, semua akan baik-baik saja. ya).

Baca Juga: Arti Cicak Jatuh di Atas Kepala, Benarkah Pertanda Sial? Inilah Faktanya!!!

Nur mengangguk, meski enggan menjawab kalimat Widya, dan malam itu, tanpa terasa di lewati begitu saja.

Dari cerita KKN Desa Penari Jawa Timur versi Widya lengkap di situ, Widya menyadari, ada yang salah.

Bagaimana kisah selanjutnya cerita KKN Desa Penari versi Widya yang lengkap? 

Cerita KKN di Desa Penari bisa di lanjutkan membaca melalui link (Klik Disini).***

Editor: Gilang Grahita

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler