Cara Menghindari Politik Uang

- 5 Juni 2023, 20:45 WIB
Ilustrasi Politik Uang
Ilustrasi Politik Uang /

PURBALINGGAKU - Tahun depan, tepatnya 14 Februari 2024, Indonesia akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu). Kegiatan akbar tersebut, akan menjadi penentu siapa pemimpin Indonesia kedepannya.

Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pemilih, memiliki kesempatan ikut andil menentukan siapa pemimpin selanjutnya.

Indonesia menganut sistem demokrasi, membuat penentuan sosok pemimpin berdasarkan jumlah pemilih terbanyak melalui Pemilu.

Namun, dengan sistem yang berjalan ini, kadang politik uang dijadikan sebagai strategi untuk mendapatkan kekuasaan.

Ada oknum yang rela mengeluarkan sejumlah uang dengan tujuan agar mendapatkan banyak suara dan memiliki peluang mendapatkan kursi lebih besar.

Oknum yang menggunakan cara tersebut, tentu ingin mengembalikan modal yang telah ia keluarkan. Hal ini yang kadang menjadi titik awal munculnya tindak korupsi.

Bahaya dari Politik Uang

Politik uang memang menjadi momok yang sulit untuk dihilangkan. Salah satu penyebabnya yaitu sebagian masyarakat menerima sistem ini.

Namun, jika politik uang terus ada dan menjadi salah satu cara mendapatkan kekuasaan, tentu Indonesia tidak akan menemukan sosok pemimpin yang memang layak menjadi pemimpin.

Politik uang akan menghasilkan pemimpin berdasarkan modal terbanyak. Hal ini tak jauh berbeda dengan menjalankan sebuah bisnis.

Sehingga akan menimbulkan kesan bahwa kekuasaan adalah sebuah bisnis. Pemimpin tersebut tentu memiliki kecenderungan untuk mengembalikan modal yang telah ia keluarkan.

Lalu, bagaimana solusi untuk memutus politik uang?

Langkah pertama untuk memutus politik uang adalah dari diri kita sendiri dengan cara tidak menerima uang dari oknum.

Renungkanlah, politik uang memiliki dampak yang berbahaya dan dapat merusak generasi bangsa. Hanya karena sejumlah uang yang diterima, akan menimbulkan dampak panjang bagi Indonesia.

Dengan menolak politik uang, maka kita tidak akan terbebani atau memiliki kewajiban untuk memilih caleg. Kita bebas menentukan siapa pemimpin yang akan dipilih dan memang layak menjadi seorang pemimpin.

Bagaimana kalau kita menerima uang dari oknum, tetapi memilih caleg sesuai kehendak sendiri?

Menerima uang dari oknum dan memilih caleg berbeda memang bisa saja dilakukan. Akan tetapi, cara ini sama saja dengan melakukan kebohongan dan bisa menimbulkan dampak yang buruk.

Bagi oknum yang menggunakan politik uang dan suara yang diperoleh tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan, tentu akan menganggap bahwa dia telah ditipu. Hal itu akan menimbulkan kebencian dan dendam.

Kesimpulan

Langkah terbaik untuk memutus rantai politik uang adalah dari diri kita sendiri. Jika setiap orang melakukan hal ini, maka politik uang tidak akan muncul lagi dalam Pemilu.

Indonesia akan memiliki sosok pemimpin yang dipilih oleh rakyat karena kemampuan yang dimiliki, bukan karena uang.

Editor: Ikhwan Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x