Dilema Belanja Online bagi Kalangan Emak Emak di Era Kemajuan Teknologi

- 15 Agustus 2022, 10:54 WIB
Ilustrasi: Dilema Belanja Online di Era Kemajuan Teknologi
Ilustrasi: Dilema Belanja Online di Era Kemajuan Teknologi /Pixabay/justynafaliszek

PURBALINGGAKU - Seiring berkembangnya zaman, beberapa aspek mengalami perkembangan yang cukup signifikan salah satunya yaitu kemajuan teknologi.

Dengan adanya kemajuan teknologi, kehidupan manusia di segala bidang menjadi lebih mudah, dimulai dari pendidikan, transportasi, hingga pemenuhan kebutuhan hidup.

Hal yang marak yang terjadi pada zaman ini akibat kemajuan teknologi adalah fenomena belanja online, terutama pada masyarakat golongan emak-emak.

Emak-emak melakukan belanja online tidak hanya untuk kebutuhan semata melainkan ada juga hanya untuk kesenangan yang dapat membuat para emak-emak menjadi boros.

Baca Juga: Nonton Online Extraordinary Attorney Woo Episode 13 Sub Indo

Lantas bagaimana ilmu sosiologi memandang perilaku konsumtif emak-emak dalam berbelanja online?

Apa pula yang harus dilakukan emak-emak dalam mengatasi dan mengurangi perilaku konsumtif tersebut?

Serta bagaimana solusi dan tips untuk mengantisipasi perilaku konsumtif dalam berbelanja online terhadap emak-emak?

Baca Juga: Kumpulan Puisi JOKPIN Joko Pinurbo: Beethoven: Minuet in G Major, Di Kalvari dan Pantai Rei

Ketika belanja online, pembeli dapat dengan mudah membeli produk di mana dan kapan saja.

Ketika pembeli sudah memutuskan barang yang ia inginkan, pembeli tinggal mengirimkan uang secara online sesuai harga produk dan ongkos kirim, barulah kemudian penjual mengirimkan produk hingga sampai di tangan pembeli.

Fenomena ini dapat dikaji dengan sebuah teori oleh seorang filsuf Paul Virilio, ia berpendapat mengenai percepatan ruang dan waktu.

Baca Juga: Bagaimana Terjadinya Gempa Bumi? Berikut Penjelasan Sekaligus Penyebabnya

Dalam berbelanja secara langsung, pasar merupakan suatu tempat dan waktunya merupakan keterangan kapan aktivitas jual beli tersebut dilakukan.

Sedangkan dalam berbelanja online, pembeli tidak dapat menemukan ruang dan waktu yang membuat terjadi pemadatan ruang dan waktu, pembeli dapat membeli dimanapun dan kapanpun.

Terkait perilaku konsumtif sendiri, dahulunya manusia berbelanja hanya untuk kebutuhan hidup atau sebagai fungsi material, tetapi kini manusia tidak lagi berbelanja untuk kebutuhan atau material semata, melainkan untuk mengikuti gaya hidup.

Baca Juga: Serikat Buruh di Jogja Gelar Aksi, Bukan Unjuk Rasa Tapi Bagikan Sembako dan Uang Tunai Untuk Anak Yatim

Hal itu lah yang mendorong perilaku konsumtif terutama di kalangan emaka-emak zaman sekarang.

Solusi serta tips untuk dapat menghindari perilaku konsumtif yaitu pertama pastinya harus memiliki kesadaran diri, terhadap kemampuan yang kita miliki.

Sebab kini ada banyak ditemukan kejadian demi memenuhi kebutuhannya yang konsumtif, banyak orang terjerat pinjaman online.

Baca Juga: Elegi Koperasi Mekar Purbalingga: Sepotong Nostalgia dan Harapan yang Tak Lekas Pudar

Maka dari itu, sebagai ibu hendaklah lebih paham dengan apa yang merupakan kebutuhan dan apa yang bukan kebutuhan.

Untuk tipsnya sendiri, kita harus menciptakan identitas sendiri agar kita tidak mudah untuk terbawa arus.

Misalnya saat kita mengikuti tren, kita tidak akan memiliki identitas diri, karena selalu mengikuti tren yang berubah setiap saat.

Baca Juga: Cerpen Karya Penulis Purbalingga Lilian Kiki Triwulan: Edelweis Terakhir

Tips selanjutnya adalah kita harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal yang positif.

Tujuannya agar dapat mengurangi perilaku konsumtif yang belakangan banyak menjangkit pada masyarakat.

Cara kedua untuk mengatasi perilaku konsumtif ini ialah dengan dengan mengubah pola pikir. Kita harus paham bahwa tren akan selalu berubah dan tidak akan ada habisnya jika selalu kita ikuti.

Baca Juga: Puisi-puisi Agustav Triono, Penyair Purbalingga Berbakat dan Produktif

Maka dari itu pembeli perlu mengubah pola pikir seperti berusaha untuk hidup minimalis, atau hanya membeli barang atau produk yang memang hanya dipakai sebagai kebutuhan pokok.***

Disclaimer: Artikel merupakan kiriman dan pembaca PURBALINGGAKU. Tulisan ini merupakan pendapat pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi.

Yayan Muzayyanah, S.Pd
Guru SMPN 5 Purbalingga

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x