Kongres Pecinta Alam Purbalingga: Ketika para Pendaki Gunung Bentuk Aliansi Relawan Bencana

- 13 November 2022, 21:24 WIB
Kongres Pecinta Alam Purbalingga: Ketika para Pendaki Gunung Bentuk Aliansi Relawan Bencana
Kongres Pecinta Alam Purbalingga: Ketika para Pendaki Gunung Bentuk Aliansi Relawan Bencana /

Baca Juga: Blended Learning, Langkah Strategis Mewujudkan Transformasi Digital Demi Meningkatkan Kapasitas SDM Indonesia

Fase tanggap darurat meliputi, pertolongan evakuasi korban, posko pengungsian, manajemen logistik hingga dapur umum.

"Untuk fase pascabencana meliputi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Tak hanya bangunan fisik yang dibangun tapi juga mental dan psikis para korban untuk bisa kembali beraktivitas," terangnya.

Ada empat hal yang disepakati oleh 22 organisasi pecinta alam yakni, membentuk aliansi relawan pecinta alam, pendataan potensi relawan pecinta alam, peningkatan kapasitas potensi relawan pecinta alam, dan mendesak pemangku kepentingan untuk segera membuat Kajian Risiko Bencana (KRB) tingkat kabupaten.

Untuk rencana rencana tindak lanjut jangka pendek yang akan dilakukan oleh aliansi relawan pecinta alam adalah mendata potensi kerawanan bencana di desa-desa domisili para relawan, sosialisasi kepada masyarakat untuk membuat rencana mitigasi, dan audiensi dengan Muspida.

Baca Juga: Wujudkan Digitalisasi Desa, ITBMP Purbalingga Latih Perangkat Desa Membuat Peta Desa Berbasis GIS

Unsur pecinta alam sekolah yang hadir yakni Mapala Perwira Unperba, PPA Gasda, Paspajos, Sakabuana, PPA Wanasaka, Skansapala, Kapaksesa, Padmapala, Samaranthu, Pamabos, Arunapala, Semapala, Kompas, PPA Chrisda, Palateksa, dan Smakdapala.

Sementara unsur pecinta alam dari umum yakni MTMA, Restupala, Jaripala, Garedhapala, Arwapala, GPA Astadecha, dan OI Purbalingga.

Halaman:

Editor: Ikhwan Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x