Banjar Ingin Belajar dari Purbalingga, Dianggap Miliki Iklim Investasi yang Bagus

6 Juni 2022, 17:49 WIB
Sekda Purbalingga bersama Wakil Walikota Banjar Nana saat agenda studi tiru investasi, Senin 6 Juni 2022 /Dok. Humas Pemkab Purbalingga

PURBALINGGAKU - Kota Banjar Jawa Barat melaksanakan studi tiru terkait iklim investasi di Kabupaten Purbalingga. Hal itu dilakukan karena selama ini Banjar hanya dilewati wisatawan yang akan berkunjung ke Pangandaran.

Menurut Wakil Walikota Banjar Nana Suryana, saat ini sangat sedikit orang yang “membuang” rupiah di Kota Banjar. Bahkan untuk mendatangkan orang ke Banjar, hal yang dilakukan hanya dengan menggelar event atau acara.

“Saya harus memaksa orang luar daerah untuk pergi ke Kota Banjar dengan menyelenggarakan event, entah balap motor, ataupun event lainnya.” kata Nana di oproom Graha Adiguna Purbalingga, Senin 6 Juni 2022

Sementara Sekda Purbalingga Herni Sulasti mewakili Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, didampingi asisten 2 Sekda Agus Winarno merasa bangga dan berterimakasih atas dipilihnya Kabupaten Purbalingga untuk dijadikan sebagai lokasi studi tiru dari Kota Banjar Jawa Barat.

Baca Juga: Pencarian Hari Ketiga Pemancing Hanyut di Purbalingga, Satu Orang Ditemukan Begini Kondisinya

“Terimakasih kepada Kota Banjar yang menjadikan Purbalingga sebagai tujuan studi tiru. dengan demikian, Purbalingga bisa dikenal di Kota Banjar," kata Herni

Dalam paparannya, Herni menjelaskan kondisi Kabupaten Purbalingga. Diantaranya terkait dengan investasi, kemiskinan dan masalah tenaga kerja/pengangguran.

"Terkait iklim investasi, Kabupaten Purbalingga berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan berbagai kemudahan berinvestasi, salah satunya dengan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP)," ujarnya.

Baca Juga: Dua Pemancing Hanyut Terbawa Banjir Bandang di Purbalingga, Tim SAR Baru Temukan Bangkai Sepeda Motor Korban

Rencananya, dalam Mall Pelayanan Publik itu menurut Herni akan tergabung 23 instansi yang selama ini memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan 67 jenis pelayanan.

Sementara terkait angka kemiskinan di Purbaligga, dipaparkan Herni, trend kemiskinan pernah tinggi, kemudian mengalami penurunan. Namun akibat pandemic covid-19, angka kemiskinan di Purbalingga kembali merangkak naik.

"Angka kemiskinan di Purbalingga menjadi PR tersendiri bagi pemkab Purbalingga karena masih di atas angka kemiskinan provinsi maupun nasional," jelasnya.

Baca Juga: 35 Ribu Masyarakat Miskin Purbalingga yang Belum Terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional Didaftarkan Pemerintah

“Tingkat kemiskinan Purbalingga tahun 2021 sebesar 16,24%, sedangkan untuk provinsi Jawa Tengah 11,25% dan angka kemiskinan nasional 9,71%.” lanjutnya

Pihaknya memaparkan, untuk menangani dan menurunkan angka kemiskinan, ada beberapa langkah yang dilakukan pemkab Purbalingga. Langkah yang dimaksud dengan membuat program penanggulangan kemiskinan.

"Program antara lain pemenuhan kebutuhan pokok, peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan, peningkatan akses dan layanan kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat," terangnya.

Baca Juga: Dua Pemancing di Bukateja Purbalingga Hilang Terbawa Banjir Bandang

Dirinya mengungkap, di Purbalingga ada 62 desa prioritas lokus penanggulangan kemiskinan Kabupaten Purbalingga tahun 2022. Pihaknya akan melibatkan Paguyuban Ketua RT (PKRT) untuk pendataannya.

"Untuk permasalahan pengangguran, baru-baru ini ada perusahaan rambut palsu yang mampu menyedot tenaga kerja hingga 20.000 karyawan," tuturnya.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler