PURBALINGGAKU - Saat mendengar kata ‘Danus’, apa yang terlintas di pikiran kalian? Bagi mahasiswa yang baru masuk dunia perkuliahan mungkin kurang akrab mendengar Danus.
Namun bagi kalian mahasiswa lama, terlebih lagi yang sering terjun dalam kepanitiaan suatu organisasi sudah menjadi santapan, atau bahkan menghindari divisi Danus ini. Sebenarnya, apa itu Danus?
Danus sendiri merupakan singkatan dari Dana Usaha, dimana dalam divisi atau seksi ini memiliki tugas untuk mencari pemasukan dana untuk suatu acara dan organisasi. Danus adalah solusi kreatif untuk menutupi kekurangan dana guna keberlangsungan sebuah acara.
Dalam kedanusan ini, mahasiswa-mahasiswa di dalamnya harus senantiasa menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Dari ide-ide itulah yang nantinya menghasilkan berbagai macam peluang usaha, baik produk ataupun jasa.
Baca Juga: 6 Pesan Buat Mahasiswa Baru Agar Bisa Survive di Dunia Perkuliahan
Di sekitaran kampus, anak-anak Danus sering menjajakan dagangannya, seperti risoles mayo, tahu bakso, air mineral, hingga berbagai kue yang rasanya manis. Tidak jarang juga mereka berjualan di kelas dan mengincar para mahasiswa yang kelaparan di tengah jam perkuliahan.
Selain mahasiswa, tak jarang juga para dosen ikut membelinya. Namun sedihnya, ada juga beberapa dosen yang tidak senang apabila jam mata kuliahnya terganggu dan akhirnya para danusanlah yang kena teguran.
Di era yang serba digital saat ini, kecanggihan media sosial pun dimanfaatkan sebaik mungkin oleh anak-anak danus. Yaitu dengan menjajakan dagangannya di media sosial, seperti paid promote, thrift shop, hingga membuka jasa seperti jasa desain.
Dengan adanya danusan secara online, akan memudahkan para mahasiswa untuk menyebarkan berbagai produknya secara efektif dan efisiensi tenaga serta waktu. Terlebih jika para mahasiswa danusan tersebut memiliki jumlah pengikut yang banyak di media sosialnya.