Petani di Indonesia Belum Sejahtera, Wamendag: 'Petani Tak Punya Gudang untuk Menyimpan Hasil Pertanian'

18 September 2021, 09:01 WIB
Petani di Indonesia butuh kehadiran pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi /Antara/Irwansyah Putra/

PURBALINGGAKU - Petani di Indonesia seringkali harus menerima pil pahit, pasalnya ketika musim panen tiba seringkali diikuti pula dengan anjloknya harga komoditas pertanian di pasar. 

Anjloknya harga komoditas pertanian, diakibatkan melimpahnya stok barang yang beredar di masyarakat pada waktu yang sama. Petani akan berkutat pada permasalahan klasik.

Petani seringkali mengeluhkan ketidak sesuaian pendapatan hasil panen dengan modal yang dikeluarkan. Pemerintah perlu hadir untuk memberikan solusi dari permasalahan yang kerap menjerat petani di Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkap akar permasalahan dari persoalan klasik yang dialami petani selama ini. Melimpahnya komoditas pertanian saat musim panen perlu ditangkap sebagai peluang yang menguntungkan. 

Baca Juga: Kemenag Dorong Vaksinasi di Lembaga Pendidikan Islam, Yaqut: 'Selain Vaksinasi, ada Bantuan Pondok Pesantren'

"Hal ini salah satunya disebabkan karena petani tidak mempunyai gudang untuk menyimpan hasil pertanian. Untuk itu, Kemendag memberikan solusi dengan membangun gudang SRG sebagai instrumen tunda jual untuk membantu kesejahteraan petani,” kata Jerry dikutip dari website resmi Kemendag, Sabtu 18 September 2021.

Menurutnya Kemendag telah membangun SRG sejak 2006, tujuannya untuk membantu mengatasi tantangan petani daerah. Karena biasanya petani mengalami kesulitan dalam mendapatkan harga yang menguntungkan saat panen. 

Untuk diketahui SRG adalah Sistem Resi Gudang, yaitu sistem yang dirancang untuk meningkatkan secara optimal kesejahteraan petani.

Baca Juga: Evakuasi kapal Pangayoman IV Masih Bejalan, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap Ditutup Sementara

Untuk mendukung pelaksanaan SRG pihaknya mengaku telah membangun gudag SRG beserta sarananya melalui APBN di daerah sentra produksi.

“Saat ini terdapat 123 gudang SRG yang dibangun Kemendag di berbagai daerah di Indonesia. Melalui SRG petani dapat menyimpan komoditas selama 3-5 bulan dan dijual kembali ketika harga menguntungkan,” tuturnya.

Jerry menyebut, SRG dapat digunakan sebagai instrumen sistem pembiayaan perdagangan melalui pemberian kredit untuk petani. Selain itu, SRG menjadi solusi untuk permasalahan kelebihan suplai.

Baca Juga: Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Cilacap, Begini Kronologi Kejadian dan Jumlah Korban Serta Datanya

“SRG bermanfaat untuk menjaga stabilitas harga komoditi di pasar dan menjadi
instrumen Pemerintah untuk persediaan pangan nasional,” ucapnya.

Menurutnya segenap komponen pemerintah perlu ikut mendorong  terbangunnya 
ekosistem SRG di daerah. Dukungan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga SRG menjadi faktor penting program itu dapat terwujud. 

Selain itu pengelola gudang yang mandiri dan profesional, dukungan infrastruktur pendukung, terciptanya jaringan pemasaran, serta kelembagaan petani, nelayan, dan peternak di lokasi gudang SRG merupakan faktor yang diperlukan dalam membangun ekosistem SRG. 

Baca Juga: Tiga Cara Lindungi File Rahasia di Ponsel Android agar Tidak Diintip Orang Lain

“Faktor tersebut akan membentuk ekosistem yang akan menunjang pelaksanaan SRG yang nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas," ujarnya

Pihaknya meminta dukungan dari segenap masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama membangun perekonomian masyarakat di Indonesia. 

"Merupakan pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk membentuk ekosistem yang dapat mendukung pengembangan ekonomi untuk masyarakat ini semakin luas,” tutur Jerry***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Kemendag

Tags

Terkini

Terpopuler