Orang dengan gangguan kepribadian sangat kaku dalam berpikir. Mereka sangat mementingkan diri sendiri dan menunjukkan perilaku egois yang tidak proporsional.
Kapasitas mereka untuk bisa introspeksi diri dan menunjukan empati sangat buruk. Mereka cenderung menghadapi kehidupan dengan cara yang sangat strategis.
Baca Juga: Lemak Perut Menumpuk? Rutin Konsumi Kopi Pahit Bisa Jadi Salah Satu Solusi
Orang dengan gangguan kepribadian memiliki seperangkat ide, keyakinan, dan aturan yang mereka jalani dalam hal bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan orang lain.
Mereka didorong oleh motif untuk mengecoh, memanipulasi, dan mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mereka merasa sangat kuat tentang keyakinan mereka dan dengan keras mempertahankan keyakinannya. Hal itu, merupakan bagian dari sistem perlindungan diri.
Mereka cenderung tidak percaya dengan orang lain. Sifat tersebut menjadi penghalang besar untuk komunikasi dan keintiman, yang merupakan elemen kunci dalam hubungan.
Gangguan kepribadian yang paling umum adalah narsistik, kepribadian ambang, ketergantungan, dan gangguan kepribadian antisosial.
Sebelum membahas lebih jauh, usia adalah salah satu faktor yang menunjukan gangguan kepribadian. Kepribadian seseorang belum sepenuhnya terbentuk sampai sekitar usia 25 tahun.
Pola-pola tersebut mulai terlihat pada masa remaja. Semakin kuat sifat dan semakin tua usia, semakin sedikit peluang untuk berubah dan tumbuh.