PURBALINGGAKU - Cinta adalah sebuah misteri. Kita tidak pernah tahu apakah orang yang telah lama hadir ataukah orang yang baru-baru saja kita temui yang menjadi jodoh kita.
Sayangnya, banyak dari kita yang tidak kenal secara mendalam bagaimana sebenarnya sifat pasangan. Ketika cinta tumbuh dan ternyata kita terikat secara emosional dengan orang yang mengalami gangguan kepribadian, di sinilah berbagai permasalahan timbul.
Seringkali, meski telah mengetahui sifat dan perilaku negatif pasangan, kita cenderung bertahan dan berusaha mengubah sifatnya.
Sayangnya, keinginan kadang tidak sejalan dengan kenyataan yang terjadi. Kita mungkin telah melewati batas waktu untuk bisa mengubah dia yang terus menerus menunjukan sifat negatif karena gangguan kepribadiannya.
Alih-alih bisa menjalani hubungan yang sehat, seketika, kita telah berada di jalan kehancuran.
Baca Juga: Selamat Jalan Insomnia, Ini 6 Langkah Mengatasi Gangguan Tidur dan Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Ketika berada dalam hubungan yang sulit tersebut, kita bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya? Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah ini salah saya?"
Mempertahankan hubungan dengan seseorang dengan gangguan kepribadian bisa sangat menantang dan meninggalkan bekas trauma emosional.
Hal ini dapat secara serius merusak harga diri, kesehatan, belum lagi kemungkinan konsekuensi lain seperti kekerasan dan kecanduan.