Swedia: Afghanistan Bisa Runtuh Lebih Cepat Dari yang Diduga

- 23 Oktober 2021, 21:00 WIB
Warga Afghanistan berjalan di samping pagar besi untuk menyeberang ke Pakistan pada 6 September 2021
Warga Afghanistan berjalan di samping pagar besi untuk menyeberang ke Pakistan pada 6 September 2021 /Abdul Khaliq Achakzai/Reuters

PURBALINGGAKU - Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia, Per Olsson Fridh memperingatkan bahwa keruntuhan ekonomi Afghanistan beresiko memunculkan krisis politik baru.

Runtuhnya pemerintahan yang didukung barat dan diambil alih oleh Taliban membuat ekonomi Afghanistan bergantung pada bantuan internasional.

"Kekhawatiran saya adalah negara itu sedang berada di ambang kehancuran dan keruntuhan akan datang lebih cepat dari yang kita duga," kata Per Olsson Fridh kepada Reuters di Dubai, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dia memperingatkan, jatuhnya perekonomian afghanistan menyediakan kondisi bagi tumbuhnya kelompok-kelompok teror.

Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Ajak Santri Tekankan Aspek Sufistik dalam Dakwah

27 negara Uni Eropa, termasuk Swedia, sebelumnya telah meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa.

Tetapi kemudian, Bank Dunia dan banyak negara telah menghentikan bantuan untuk pembangunan Afghanistan.

Sebelumnya, Palang Merah Internasional pada hari Jumat, 22 Oktober 2021 mendesak masyarakat internasional untuk terlibat dengan Taliban.

Palang Merah memperingatkan bahwa kelompok bantuan hanya dapat memberikan solusi sementara.

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x