Mahasiswa tidak membenarkan adanya tindakan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisisan Indonesia kepada warga Wadas.
Serta menilai, penambangan batu andesit di Wadas untuk proyek bendungan Bener dapat menghilangkan mata pencaharian utama warga Desa Wadas, dengan mayoritas pekerjaannya adalah petani.
Kemudian, pembuatan proyek bendungan dengan melakukan pengerukan dan pengeboman tanah dinilai dapat merusak alam.
Baca Juga: Ini 3 Kesepakatan Ganjar dan Komnas HAM Soal Konflik di Wadas
Sehingga menggerakkan aliansi mahasiswa semarak untuk menentang adanya tindakan intimidasi dari kepolisian serta menganggap proyek yang sedang dikerjakan akan merusak keseimbangan alam.
Selain itu, aliansi mahasiswa semarak memberikan empat tuntutan di depan gedung DPRD Banyumas.