Baca Juga: Ancaman Polarisasi Pilpres 2024, Pakar Politik: Presidential Threshold Tidak Diperlukan
Dari keterangan saksi dan bukti rekaman, polisi mendapatkan dugaan kuat kebakaran terjadi karena induksi sambaran petir.
"Tidak ada kelalaian maupun sabotase dalam peristiwa ini," katanya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Taruna Mona Rachman mengungkapkan, alat deteksi petir BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara memeroleh data terjadi dua kali sambaran petir.
Sambaran petir pertama terjadi pada pukul 18.47 WIB dan kedua pada pukul 19.23 WIB.
"Sambaran petir yang terdekat dengan area kilang terjadi pada pukul 18.47 WIB detik ke-27," katanya.
Baca Juga: PLN Uji Jalan Mobil Listrik, Tempuh Jarak 72 Km Cuma Butuh Rp 10 Ribu
Terpisah, Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPI Unit Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan Pertamina mendukung dan menghormati proses penyelidikan oleh aparat berwajib.
"Kami tentu siap membantu aparat yang berwajib dalam proses ini hingga tuntas dengan memberikan keterangan maupun data yang diperlukan. Untuk memastikan penyebab insiden, kami akan menunggu hasil investigasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di Tangki 36 T-102 Kilang Minyak Pertamina RU IV Cilacap pada Sabtu, 13 Noveber 2021.