Cilacap Rawan Megathrust dan Tsunami, BMKG: Evakuasi Pertamina Jangan di Jalur Pipa Dalam Tanah

- 6 Oktober 2021, 16:30 WIB
ILUSTRASI papan penanda jalur evakuasi tsunami.*
ILUSTRASI papan penanda jalur evakuasi tsunami.* /pixabay

PURBALINGGAKU - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan, Kabupaten Cilacap paling rawan gempa bumi berpotensi tsunami.

Dibandingkan daerah lain, seperti Kebumen dan Purworejo, wilayah padat penduduk dan kota di Cilacap berada di dekat pantai.

"Yang langsung di pantai dan aset nasional ada di Cilacap, ada Pertamina, ada PLTU, dan sebagainya, itu infrastruktur yang vital," kata Dwikorawati seperti dikutip dari Antara, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Sirine Tsunami di Cilacap Rusak, BMKG: Peringatan Dini Gunakan Aplikasi Sirita untuk Android

Jika terjadi bencana dan menimpa aset negara di Cilacap bisa berdampak lumpuhnya kegiatan berskala nasional. Karena itu, objek vital negara harus diamankan.

Peringatan dini, mitigasi bencana, menurutnya perlu melibatkan berbagai pihak. Objek vital seperti Pertamina, PT Solusi Bangun Indonesia, dan PLTU harus terlibat langsung.

"Jadi, kita kerja bareng. Peringatan dini atau mitigasi bencana itu akan sia-sia kalau kita kerja sendiri-sendiri," katanya saat peluncuran sistem peringatan dini tsunami berbasis frekuensi radio dan aplikasi Sirita (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert), Senin 4 Oktober 2021 di Cilacap.

Baca Juga: Depresi Terhimpit Ekonomi, Seorang Warga Banyumas Terjun ke Sungai Serayu

Jalur Pipa Dalam Tanah untuk Evakuasi
Pertamina sebelumnya menyiapkan jalur pipa dalam tanah sebagai jalur evakuasi jika terjadi bencana. Namun, BMKG menilai rencana tersebut justru berbahaya untuk keselamatan.

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: ANTARA Pixabay


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x