PURBALINGGAKU - Sirine EWS (early warning system) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diketahui telah rusak. Bukan hanya terjadi di Cilacap, tetapi juga pada ratusan sirine tsunami di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan hal tersebut saat peluncuran sistem peringatan dini tsunami berbasis frekuensi radio dan aplikasi Sirita (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert), Senin 4 Oktober 2021 di Cilacap.
Sirine EWS sendiri merupakan hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk daerah rawan tsunami. Setelah terpasang puluhan tahun, Dwikorawati mengatakan alat tersebut telah habis life time-nya.
"EWS yang sudah tidak berfungsi itu puluhan, mungkin hampir 100 atau bahkan lebih. Kenapa? Life time-nya sudah habis, dipasang sudah 10 tahun yang lalu dan biaya pemeliharaannya mahal, apalagi di Cilacap ini kan korosi," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu 6 Oktober 2021.
Baca Juga: Apresiasi Kinerja Pemerintah, Said Aqil Sebut Jokowi Bapak Infrastruktur
Karena itu, Dwikorawati menambahkan, alternatif lain peringatan dini tsunami bisa menggunakan aplikasi sirita berbasis Android dan peringatan berbasis frekuensi radio.
Aplikasi sirine tsunami berbasis android itu bisa diunduh di Play Store. Dari penjelasannya, aplikasi akan memberikan pemberitahuan berupa suara kepada user jika ada perintah evakuasi dari pemerintah.
Aplikasi akan aktif berdasarkan perhitungan saintifik yang memanfaatkan user geo-location, modul GPS perangkat selular, dan pemodelan tsunami BMKG.
Selain itu, juga terdapat materi edukasi mitigasi bencana tsunami dan gempa bumi, termasuk langkah-langkah antisipasinya.