Catat! Cara Investasi Saham Pemula, Jangan Sampai Lost Terlalu Sering

- 2 November 2023, 21:12 WIB
Ilustrasi cara investasi saham pemula
Ilustrasi cara investasi saham pemula /Maucash.id

PURBALINGGAKU- Belakangan ini semakin banyak masyarakat yang menggeluti dunia investasi, baik secara online maupun offline. Hal ini tidak terlepas dari penawaran return yang menggiurkan dengan jangka waktu tertentu. Melalui cara investasi saham pemula, Anda bisa mendapatkan keuntungan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dengan investasi ini.

Cara Investasi Saham Pemula

Sayangnya, bermain saham tidak selamanya terus menerus mendapat return yang diinginkan karena potensi untuk lost juga masih ada. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami beberapa cara investasi saham pemula berikut ini.

Baca Juga: Aplikasi Saham Terbaik OJK, Milik Lembaga Perbankan di Indonesia

Mempelajari Cara Kerja Saham

Sebelum mulai memutuskan mengalokasikan dana Anda untuk saham maka sebaiknya pelajari terlebih dahulu cara kerjanya. Perhatikan dulu bagaimana kondisi keuangan Anda, kemudian sesuaikan dengan tujuan pengalokasian dana tersebut. Hal tersebut dapat mempermudah Anda untuk menentukan strategi apa yang hendak dipraktekan untuk membeli saham.

Pastikan bahwa Anda menggunakan dana yang sifatnya tidak terikat oleh kebutuhan mutlak. Setelah itu barulah menentukan apakah hendak mengalokasikan pada saham di sektor pertanian, properti, perbankan, perdagangan, dan lain-lain.

Mempelajari Penggolongan Saham

Melihat dari kapitalisasi pasarnya maka saham terbagi ke dalam tiga kategori yaitu blue, middle, dan small cap yang memiliki karakteristiknya masing-masing. Blue chip mempunyai kapitalisasi dnegan nilai lebih dari 10 triliun rupiah dengan votalitas rendah, namun biasanya pemainnya adalah perusahaan besar dengan modal kuat.

Sementara middle cap nilai kapitalisasinya mulai dari 500 miliar hingga 10 triliun rupiah. Terakhir, small cap nilai kapitalisasinya dibawah angka 500 miliar rupiah. Untuk small cap ini tergolong nominalnya rendah sehingga investasi saham bisa dilakukan berbagai saham gorengan dengan harga fluktuatif.

Baca Juga: 4 Aplikasi Saham Online Terpercaya, Investor Pemula Wajib Tahu!

Mempelajari Emiten

Dikarenakan banyaknya perdagangan saham dalam pasar modal maka sebaiknya kendali terlebih dahulu emiten sebelum memutuskan untuk membelinya. Caranya dapat dilakukan menggunakan laporan keuangan baik dalam jangka waktu tiga bulan sekali ataupun setahun sekali. Kemudian mempelajari proyek emiten serta berbagai isu yang berkaitan.

Anda hanya boleh mempercayai modal untuk emiten yang sudah Anda kenal dan pelajari. Sehingga keuntungan pun dapat dirasakan pada masa mendatang. Apabila saham tidak Anda kenali maka Anda bisa memasukannya pada lapis kedua, belilah ketika waktunya tepat sehingga bisa mendapatkan kapital gain dengan rutin.

Beli Saham Atas Pilihan Sendiri

Banyak sekali masyarakat yang masih mengandalkan saran dari analis saham, influencer, admin sekuritas, dan lain-lain untuk membeli saham emiten. Sebaiknya jangan terlalu diikuti, cukup hanya dijadikan sebagai tambahan informasi sebelum Anda memutuskan membeli saham tertentu.

Sebab saran tersebut pun bisa saja hanyalah sebuah jebakan agar dana Anda bisa tersangkut. Baiknya luangkan waktu sembari melakukan analisis harga. Apabila harga sedang murah maka boleh membelinya dengan nominal banyak. Anda pun dapat membuat pembelian pada harga yang diinginkan dengan menunggu harga tersebut tersedia.

Baca Juga: Apa Saja Komoditas Impor Indonesia? Simak Penjelasannya!

Evaluasi Portofolio

Saham adalah instrument dari investasi yang merupakan bagian jumlah aset, agar aset tersebut terus mengalami pertumbuhan maka baiknya rajin dalam melakukan evaluasi. Lihatlah apakah portofolio yang dimaksud sudah sesuai dengan kapasitas keuangan Anda ataupun justru saling bertolak belakang.

Apabila portofolio angkanya menurun dari bulan lalu maka carilah di bagian mana kesalahanya. Sehingga Anda bisa mempelajarinya agar hal tersebut tidak terulang kembali saat melakukan cara investasi saham pemula. Terkecuali jika memang perekonomian sedang terganggu yang mengakibatkan adanya pergolakan harga yang ada di pasar modal.***

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah