Dana Trading, Jangan Alokasikan Dana Ini Untuk Bermain Trading

6 September 2022, 18:47 WIB
Ilustrasi dana trading /Pixabay/PIX1861./

PURBALINGGAKU - Dana trading adalah budget yang sengaja digunakan untuk bermain investasi.

Sehingga alokasi dana trading, memang seharusnya bukan berasal dari dana untuk kebutuhan pokok.

Sebab jika salah mengalokasikan pendapatan ke dana trading, bisa membuat tujuan investasi berantakan.

Perlu diketahui, bahwa fluktuasi pasar kripto bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa adanya persiapan, sehingga seringkali makan korban.

Pasar kripto dikenal penuh dengan gejolak, dimana Anda dapat merasakan keuntungan hanya dalam semalam tetapi juga dapat hilang dalam sekejap.

Oleh karena itu, Anda harus pintar-pintar menggunakan dana Anda.

Lebih lanjut, sebaiknya alokasi dana apa saja yang tidak digunakan untuk trading?

Baca Juga: Mengenal Time Frame Dalam Trading, Pilih Secara Tepat Agar Return yang Didapatkan Maksimal

Dana Kebutuhan Pokok

Kebutuhan pokok sehari-hari seperti uang makan, cicilan hutang, tagihan listrik, uang bulanan sekolah untuk anak, bensin, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya adalah dana wajib.

Nah, karena fungsinya untuk Anda bertahan hidup, maka jangan sampai menggunakannya untuk dana trading.

Sebaiknya pikirkan terlebih dahulu apakah keluarga Anda sudah tercukupi, jangan sampai trading mengalahkan kecukupan dana pokok tersebut.

Meskipun pasar kripto tampak menjanjikan, tapi jangan mengorbankan kehidupan sehari-harimu untuk ini.

Dana Darurat

Dana darurat adalah hal wajib yang harus Anda kelola dimana alokasinya lebih kepada hal-hal diluar dugaan seperti kerusakan rumah, PHK, dan kecelakaan.

Sehingga dana darurat hanya digunakan ketika dalam kondisi darurat saja.

Sebab Anda pun tidak dapat memprediksikan masa depan, ketika terjadi suatu hal darurat maka Anda tidak perlu bingung mencari dana.

Kehidupan Anda pun menjadi lebih terjamin dan tenang, tanpa rasa khawatir tidak memiliki uang ketika sedang kepepet.

Setidaknya, Anda harus dapat menyisihkan dana darurat yang besarnya 3 hingga 6 bulan pendapatan Anda jika posisi masih single, untuk yang menikah dapat menggandakannya dua kali lipat.

Nominal tersebut terdengar cukup menggiurkan untuk dialokasikan dana trading, tapi jangan sampai coba-coba mempertaruhkan masa depan loh.

Baca Juga: Pilih Obligasi Atau Reksadana? Investasi Minim Resiko Untuk Jangka Panjang

Dana Utang

Perlu dicatat, jangan sampai Anda melakukan trading menggunakan uang yang berasal dari utang, apalagi pinjaman online.

Sebab imbalan yang bisa Anda dapatkan dari trading menjadi sesuatu yang sifatnya belum pasti, bisa jadi Anda rugi dalam kurun waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu.

Disamping itu, mengembalikan utang Anda merupakan suatu keharusan sehingga jika sedang rugi maka Anda akan terjerat utang tanpa sanggup membayarnya.

Utang pun sebaiknya lebih digunakan untuk keperluan yang sifatnya produktif, dimana kemungkinan uang untuk kembali lebih besar.

Sebab kemungkinan aktivitas produktif dapat lebih berpeluang digunakan membayar utang, sekaligus mengekspansi bisnis.

Lalu, bagaimana caranya agar aktivitas trading Anda tidak membawa mimpi buruk? Fokus melunasi utang dan hindari berhutang.

Baca Juga: Faktor yang Mempengaruhi Nilai Kurs Mata Uang, Penentu Tingkat Ekonomi Negara

Apabila utang Anda hampir selesai beberapa bulan kemudian, maka pastikan pula cicilan tersebut sudah masuk ke budget utama sebelum nantinya disisigka untuk trading.

Selanjutnya yaitu budgeting dimana Anda sudah mengalokasikan dan membagikan presentasi pendapatan untuk kebutuhan pokok, darurat, menabung, barulah sisanya dapat digunakan.

Boleh sekitar 20 persen disebut sebagai dana dingin yang digunakan untuk trading. Dimana metode pareto ini membagi budgeting ke dalam rumus 50 – 30 – 20.

Kesimpulannya, gunakan hanya dana yang tidak terpakai sebagai dana trading.***

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler