Menjadi Habitat Kera Ekor Panjang, Sandiaga Uno Dorong Desa Wisata Cikakak Banyumas Naik Kelas

- 14 Oktober 2021, 09:39 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno kunjungi habitat kera ekor panjang di Desa Wisata Cikakak Banyumas, potensi tempat itu dapat didorong menjadi wisata kelas dunia, Rabu 13 Oktober 2021
Menparekraf Sandiaga Uno kunjungi habitat kera ekor panjang di Desa Wisata Cikakak Banyumas, potensi tempat itu dapat didorong menjadi wisata kelas dunia, Rabu 13 Oktober 2021 /Dok. Kemenparekraf

PURBALINGGAKU - Terkenal sebagai habitat kera ekor panjang, Desa Wisata Cikakak Kabupaten Banyumas Jawa Tengah masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Desa Wisata Cikakak sendiri memang terkenal dengan ribuan habitat kera ekor panjang yang hidup berdampingan dengan warga di area hutan di sekitar pemukiman warga.

Menparekraf Sandiaga Uno dalam rangkaian visitasi 50 besar desa wisata terbaik (ADWI) 2021 berkunjung ke Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Rabu 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Desa Wisata Dieng Kulon Banjarnegara Jadi Destinasi Uji Coba Prokes

Selain keunikan habitat kera ekor panjang, di sana juga terdapat ritual Rewanda Bojana (pemanggilan kera) di mana para kera itu turun untuk mengambil sajian yang ada di Gunungan Buah.

Menurut Sandiaga Desa Wisata Cikakak, memiliki kemiripan dengan Desa Sangeh Monkey Forest, Bali. Potensi itu dapat menjadi nilai tersendiri untuk naik kelas dan mendapat kunjungan wisatawan mancanegara.

"Keberpihakan kita dengan program andalan desa wisata untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata Cikakak menjadi destinasi berkelas nasional, internasional, mungkin juga destinasi berkelas dunia," kata Sandiaga.

Baca Juga: Kebijakan Baru PT KAI Daop 5 Purwokerto , Sejumlah Kereta Api Jarak Jauh Kembali Beroperasi

Selain daya tarik kera ekor panjang, di Desa Wisata Cikakak juga terdapat situs religi yang bersejarah. Disana terdapat Masjid Saka Tunggal yang konon telah ada dan dibangun sejak tahun 1288.

Halaman:

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x