Mayjen Sungkono Pahlawan Revolusi dari Purbalingga, Lompat dari Kereta Saat Dibawa Belanda

10 November 2022, 22:07 WIB
Mayjend Sungkono pahlawan revolusi asal Purbalingga /Dok. nationalarchief

PURBALINGGAKU - Mayor Jenderal TNI (Purn) Sungkono merupakan salah satu pahlawan revolusi kemerdekaan yang berasal dari Kabupaten Purbalingga. Beliau lahir pada Akhad Wage 1 Januari 1911 di Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga.

Redaksi sempat berbincang dengan keponakan Mayjend Sungkono, Tri Daya Kartika. Menurutnya, sosok pahlawan revolusi kemerdekaan itu lahir dari pasangan seorang tukang jahit Tawireja dan Rinten.

Nama Mayjend Sungkono bahkan diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Purbalingga. Selain itu, di Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia nama sosok pahlawan itu juga digunakan.

"Sungkono adalah seorang tokoh militer Indonesia dan merupakan tokoh dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu ia menjabat komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR)," kata Tri Daya Kartika, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Alat Musik Tradisional Dan Asalnya, Sudah Mendunia Loh!

Karir militer pertama Sungkono, menurutnya, dimulai saat dia mendaftar Ke Marine angkatan laut. Dengan jabatan kelasi, pada tahun 1933 dia bahkan sudah berani memimpin pemberontakan kapal tujuh kapal Belanda.

"Sungkono sebagai kelasi waktu itu memimpin rekan-rekannya membawa tujuh kapal Belanda ke Surabaya. Dia kemudian ditangkap Belanda dan akan dipenjarakan di suka miskin Bandung," ungkapnya

Saat perjalanan dengan kereta api, Sungkono yang tau akan dipenjarakan itu tidak tinggal diam. Dia memilih lompat dari kereta di daerah Nganjuk dan membaur dengan rekan rekannya di Mojokerto.

Baca Juga: Kerusuhan Terbesar Di Indonesia, Tragedi Kelam Sejarah Bangsa Ini Selain Insiden 1998

"Bahkan di Mojokerto untuk mengenang aksi heroik beliau nama Sungkono dijadikan nama sekolah yang saat ini menjadi Universitas Mayjend Sungkono Mojokerto dan nama jalan di sana, itu perjuangan sebelum kemerdekaan," ucapnya

Setelah kejadian itu, kata Tri Daya, Sungkono kemudian bergabung lagi di militer angkatan darat. Pada peristiwa 10 November di Surabaya pangkat Sungkono kala itu adalah Kolonel dan memimpin sebagai Komandan BKR.

"Sungkono pernah menjabat sebagai Gubernur Militer kalau sekarang Pangdam untuk Jawa timur, Jawa Tengah waktu itu Kolonel Gatot Subroto dan Gubernur Militer Jawa Barat pertama Kolonel A.H Nasution," lanjutnya.

Baca Juga: Membuka Catatan Sejarah Proklamasi, Detik-Detik Menegangkan Menuju Kemerdekaan Indonesia

Bahkan pada peristiwa pembersihan pemberontakan Muso di Madiun dia memimpin pasukan Jawa timur. Sedangkan untuk dari sebelah barat dipimpin Gubernur Militer Kolonel A.H Nasution.

"Pada tahun 1950 kemudian dia ditarik ke Jakarta sekarang mabes TNI, dengan pangkat Brigadir Jendral kemudian menjabat terakhir itu wakil kepala staf dengan pangkat Mayor Jendral kemudian pensiun tahun 1968," tuturnya.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler