Network
PURBALINGGAKU- Ketika ruqyah sudah ditetapkan oleh suatu negara maka menandakan awal puasa Ramadhan akan segera tiba.
Dan semua umat Islam menjalankan ibadah puasa, dan mengerjakan amalan-amalan lain untuk menambah pahala seperti sholat Tarawih dan qiyamulalil yang lainya.
Bagaimana pandangan Islam jika berpuasa mengikuti negara lain yang bukan tempat tinggalnya?
Bagi yang belum tahu, simak penjelasan Ustadz Abdul Somad pada artikel ini.
Baca Juga: Hilal Penentu Awal Puasa Ramadhan, Begini Menurut Ustadz Abdul Shomad
"Apakah boleh berpuasa mengikuti Ru’yah di Negara lain, bukan mengikuti Ru’yah Negara tempat tinggal?," dikutip Purbalinggaku dari buku 30 Fatwa Seputar Ramadhan yang ditulis oleh Ustadz Abdul Somad.
Tidak selayaknya penduduk suatu Negara melaksanakan puasa dan berhari raya mengikuti Negara lain berbeda dengan Ru’yah yang ditetapkan Negara bersangkutan.
Karena kondisi seperti ini menyebabkan perpecahan kesatuan kaum muslimin. Menanamkan benih-benih fitnah dan berpecahan.
Baca Juga: Sahur Pada Waktu Adzan Subuh? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad
