PURBALINGGAKU - Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menulis, untuk memperbaiki diri seseorang perlu lebih dahulu mengetahui aib(keburukan)nya.
"Bila menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Allah membuat hamba itu melihat aibnya. (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439 H-1440 H], juz III, halaman 68).
Mengetahui keburukan atas diri sendiri menjadi landasan untuk memperbaiki diri. namun hal ini pula yang ternyata sulit dilakukan orang.
"Adapun kebanyakan orang tidak memahami kekurangan dirinya. Ia melihat kotoran mata orang lain. Sedangkan batang kurma di depan mata tidak tampak." (Al-Ghazali, 2018 M/1439 H-1440 H: III/68).
Dilansir dari Nu.or.id, Imam Al-Ghazali menunjukan cara melihat aib diri sendiri untuk selanjutnya digunakan untuk memperbaiki diri.
Pertama, berkonsultasi dengan seorang guru yang memahami kekurangan dirinya dan dapat melihat kekurangan yang tersembunyi.
Baca Juga: Iran Kembali Peroleh Hak Suara di PBB, Korsel Buka Pembekuan Aset Iran untuk Lunasi Iuran ke PBB
Konsultasi seperti ini umumnya berlaku pada guru dan murid tarekat, santri dan kiai.