Cara Menahan Marah Menurut Imam Al-Ghazali

- 22 Oktober 2021, 21:00 WIB
 Ilutrasi marah.
Ilutrasi marah. /Pexels/Moose Photos

PURBALINGGAKU - Kemarahan dapat membantu orang memusatkan perhatian, mendorong pemecahan masalah, dan membantu mengatasi ketidakadilan.

Selain itu, juga memberi kekuatan dan ketetapan hati. Namun, jika kemarahan mulai lepas kendali, bencana yang sebenarnya baru dimulai.

Seperti, dapat membahayakan kesehatan hingga mengalami stres berkepanjangan. Kemudian, merusak  hubungan dengan orang lain dan berubah menjadi agresi kekerasan verbal dan fisik.

Dikutip dari islam.nu.or.id, pada Jumat, 22 Oktober 2021, Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Cirebon, Jawa Barat, membagikan tips menahan marah dari Imam Al-Ghazali.

“Ibnu Mas’ud berkata, Nabi bertanya, ‘Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa?’ Kami menjawab, ‘Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun.’ Nabi menimpali, ‘Bukan demikian, akan tetapi yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah’.” (HR Muslim)

Lalu bagaimana tips agar bisa menahan amarah?

Al-Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip Syekh Jamaluddin al-Qasimi memaparkan bahwa ketika amarah memuncak, ada dua cara luapan emosi itu bisa diredam. Pertama, dengan ilmu. Kedua, dengan amal.

Dengan Ilmu
Dari sisi ilmu, al-Imam al-Ghazali menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, berpikir tentang ayat atau hadits Nabi tentang keutamaan menahan amarah, memaafkan, bersikap ramah dan menahan diri. Sehingga dirinya terdorong untuk menggapai pahalanya, dan mencegah dirinya untuk membalas, serta dapat memadamkan amarahnya.

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Islam nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah