Historia Perwira: Jejak Perjuangan Kemerdekaan di Purbalingga

- 31 Agustus 2023, 20:06 WIB
Komunitas Historia Perwira menggelar diskusi bertajuk ‘ Jejak Perjuangan Pertahankan Kemerdekaan di Bumi Perwira’.
Komunitas Historia Perwira menggelar diskusi bertajuk ‘ Jejak Perjuangan Pertahankan Kemerdekaan di Bumi Perwira’. /Dok Historia Perwira/

PURBALINGGAKU – Komunitas Historia Perwira menggelar diskusi bertajuk ‘ Jejak Perjuangan Pertahankan Kemerdekaan di Bumi Perwira’. Hal itu, dimaksudkan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Selama ini sebagian besar masyarakat tahunya perang untuk mempertahankan kemerdekaan hanya terjadi di kota-kota besar. Padahal, Purbalingga juga menjadi palagan tempur. Rakyat di Bumi Perwira juga tak sudi penjajah meginjakan kembali kakinya di negeri ini,” ujar Gunanto Eko Saputro dari Historia Perwira pada saat diskusi yang berlangsung di Kedai Pojok Taman Kota, Rabu malam, (30/08/2023).

Diskusi mengetengahkan kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan, 1945 – 1949 yang terjadi di wilayah Purbalingga. Selain Gunanto, hadir sebagai narasumber Budayawan Agus Sukojo, Sejarawan Ganda Kurniawan dan aktivis muda Laksa Tiar Makmuria dengan Moderator Bayu Kisnandi. Acara terselenggara berkat kerjasama dengan Literasi Community, IMM Abu Dardiri dan GMNI Purbalingga.

Menurut Gunanto, bukan hanya Arek-Arek Suroboyo yang bergolak, tak cuma Pemuda-pemudi Bandung yang membuat lautan api, tak hanya Rakyat Jogja yang bergerak, Orang Purbalingga juga darahnya mendidih kala Belanda dan kroninya ingin mengangkangi kembali negeri ini. “Bumi Perwira juga menjadi saksi para pejuaang yang rela menumpahkan keringat, darah dan air mata demi Indonesia Merdeka,” imbuhnya.

Baca Juga: Kafe di Purbalingga, Guma Landscape Tawarkan Romantic Dinner bagi Pasangan

Gunanto mencontohkan pertempuran terjadi di Blater, siswa-siswi yang tergabung dalam Pasukan Pelajar IMAM (Indonesia Merdeka Atau Mati) mengamuk di Lamuk, Bobotsari menjadi lautan api, Padamara membara menentang Belanda, pejuang dengan heroik menyergap barisan musuh di Sinduraja. Kemudian, masyarakat Gunung Wuled harus menerima hujan kanon karena dijadikan markas pejuang.

“Bahkan, sepasukan dari pasundan yaitu para prajurit Siliwangi pun rela harus berkalang tanah di Pepedan untuk bebasnya ibu pertiwi,” ujar Gunanto yang juga penulis buku Jejak Perjuangan Kemerdekaan di Bumi Perwira.

Purbalingga juga melahirkan banyak pahlawan seperti Jenderal Soedirman, Mayjend Soengkono, Kapten Sarengat, Lettu Kuseri, Camat Pujowiyoto, Lurah Arsawikrama dan lainnya. “Ada kesatuan yang terdiri dari bekas narapidana bernama Barisan Bengseng Soeci juga ada di Purbalingga. Ini menunjukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga: Serahkan Estafet Tunas Kelapa, Sudono : Pramuka Berkembang dan Membantu Masyarakat

Halaman:

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x