PURBALINGGAKU - Vaksinasi COVID-19 di Purbalingga, Jawa Tengah mencapai 70 persen. Program jemput bola dan door to door terbukti ampuh meningkatkan capaian vaksinasi.
Lembaga pemerintahan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan Polres Purbalingga terus maraton mendekatkan layanan vaksinasi hingga pelosok daerah.
Seperti pada vaksinasi di Desa Binangun Kecamatan Mrebet, petugas kepolisian menjemput dan mengantar para lansia.
Wakapolres Purbalingga, Kompol Puniono menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi massal dengan pola jemput bola tidak hanya dilakukan di wilayah Kecamatan Mrebet.
Baca Juga: M3 World Championship 2021 grup D: RRQ Hoshi Indopride, Alberttt Cetak Savage dan Dua Kali Maniac
Kamis, 9 Desember 2021, tim dari Polres Purbalingga bersama Dinkes Purbalingga melaksanakan juga vaksinasi jemput bola di wilayah Kecamatan Bukateja dan Kecamatan Rembang.
"Selain itu, hari ini juga dilakukan vaksinasi jemput bola di sekolah-sekolah menggunakan mobil vaksin keliling. Kami cek siswa yang belum vaksin untuk dilakukan vaksinasi," katanya.
Sedangkan di Kecamatan Kutasari, vaksinasi dilaksanakan door to door ke rumah-rumah penduduk.
Kapolsek Kutasari, Iptu Tedy Subiyarsono mengatakan selain vaksinasi massal di Balai Desa Meri dan Balai Desa Munjul. Petugas juga mendatangi rumah penduduk untuk melayani vaksinasi.
Baca Juga: Bejat! Terdakwa Predator Seks Perkosa 12 Santriwati, Anak yang Dilahirkan Dipaksa Cari Sumbangan
"Dilakukan juga vaksinasi door to door ke rumah warga dengan kategori lansia, ODGJ dan warga yang kondisinya tidak memungkinkan hadir di lokasi vaksinasi massal," kata kapolsek.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono mengungkapkan hingga Kamis, capaian vaksinasi di Purbalingga sebanyak 537.763 atau sudah 69,06 persen dari target 778.743 sasaran.
Selain itu, cakupan vaksinasi bagi kelompok lansia juga terus mengalami peningkatan.
"Total vaksinasi bagi lansia 55.693 orang atau telah mencapai 56,32 persen dari target 98.887 sasaran lansia di wilayah ini," katanya seperti dikutip dari Antara.
Hanung mengingatkan, warga yang belum mendapat vaksin agar segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat.
"Warga juga bisa menghubungi kader kesehatan seperti bidan desa. Selain itu juga bisa menghubungi Babinsa atau Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah masing-masing," katanya.
Sementara itu, epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan, penerapan sistem jemput bola akan efektif mempercepat capaian vaksinasi COVID-19 di daerah.
"Di beberapa wilayah terutama yang area geografisnya sulit bagi masyarakat untuk datang ke pusat kesehatan masyarakat atau sentra vaksin, maka sistem jemput bola merupakan salah satu solusi terbaik," katanya.
Baca Juga: Canggih, Pasar Segamas Kabupaten Purbalingga Bisa Transaksi Pakai QRIS
Yudhi menambahkan, salah satu prinsip dasar meningkatkan cakupan vaksinasi ialah dengan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Prinsipnya adalah bagaimana mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat, sedekat mungkin maka nantinya aksesibilitas akan meningkat," katanya.***