Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti: Mengenal Komunitas Adat yang Masih Eksis di Banyumas

- 1 Juni 2022, 11:21 WIB
Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti: Mengenal Komunitas Adat yang Masih Eksis di Banyumas
Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti: Mengenal Komunitas Adat yang Masih Eksis di Banyumas /


PURBALINGGAKU – Pusat Informasi Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (PII FISIP Unsoed) dan Laboratorium Sosiologi FISIP Unsoed menggelar bedah buku berjudul “Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti”.


Buku tersebut membahas secara gamblang bagaimana komunitas adat Bonokeling mempertahankan eksistensinya dalam aspek fisik, ritual, dan keorganisasian.


Penulis buku Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti, Sulyana Dadan menuturkan, Bonokeling merupakan komunitas adat yang tinggal di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas.


“Awalnya saya dan tim sebenernya sedang melakukan penelitian terkait budaya Banyumas untuk keperluan Skim Riset Unggulan Kompetitif Unsoed,” katanya.


Namun, dari sekian banyak komunitas, kebudayaan dan adat istiadat di Banyumas, Dadan akhirnya menemukan komunitas adat Bonokeling sebagai harta karun sosial yang sangat menarik untuk dibedah secara khusus.

Baca Juga: Link Nonton Cdrama Falling Into Your Smile Episode 23 Sub Indo


Berbeda dengan komunitas adat yang lebih cenderung konservatif, komunitas adat Bonokeling ini terbuka terhadap orang baru yang ingin mengenal, mencari informasi atau melakukan proses penelitian.


“Tokoh di sana welcome, mau berbagi informasi,” ujar Dadan yang juga Dosen Sosiologi Fisip Unsoed itu.


Sebagai seorang sosiolog, Dadan juga ingin memusatkan perhatiannya pada lingkup perubahan sosial.


Dalam artian, dirinya ingin menyoroti bagaimana mekanisme pertahanan budaya yang dimiliki oleh sebuah komunitas adat secara mendalam di tengah gempuran perubahan yang terus berjalan.

Baca Juga: Lama Tak Stand Up, Bintang Emon Tuai Banyak Pujian di Acara SOMASI Deddy Corbuzier


Sekian banyak kebudayaan yang ada di Banyumas, Dadan melihat bahwa komunitas adat Bonokeling memiliki kegiatan yang sangat terstruktur dan konsisten.


Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan patokan (kalender, red) ritual yang konsisten dilakukan oleh komunitas adat Bonokeling setiap waktu yang telah ditetapkan.


“Sementara komunitas adat di beberapa daerah lain kegiatannya masih bersifat insidental,” terangnya.


Dadan juga menangkap strategi dan mekanisme pertahanan budaya masyarakat adat Bonokeling melalui nilai tradisional dan modern.

Baca Juga: Kapan Timnas Indonesia vs Bangladesh? Shin Tae-yong Bakal Membawa 29 Pemain, Egy Maulana Vikri akan Absen


Upaya Dadan dan tim Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed untuk mengenalkan secara luas budaya masyarakat adat Bonokeling rupanya rupanya disambut baik oleh berbagai instansi.


Hari ini, 1 Juni 2022, Dadan dan tim Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed akan mempresentasikan buku “Bonokeling Dulu, Kini dan Nanti” pada acara APPSI (Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia) di Balikpapan.


Dadan berharap publikasi dan bedah buku Bonokeling ini dapat memantik masyarakat untuk lebih mengenal budaya secara luas.


Meski demikian, dengan dikenalnya masyarakat adat Bonokeling hingga ke luar Jawa harus diimbangi dengan kearifan masyarakat dalam menghargai keberagaman.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Sakaratul Maut Menurut Islam: Ada Peristiwa Buruk yang Akan Menimpa


Masyarakat boleh saja datang untuk belajar dan mengenal lebih dekat komunitas di daerahnya, namun peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” harus tetap dilaksanakan.


“Saya berharap Bonokeling tetap dengan tradisionalnya, dan sakralitas itu tidak pudar,” pungkasnya.***

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x