Network
PURBALINGGAKU - Sebuah video seorang pegawai minuman bentak pelanggan gegara salah paham viral di media sosial.
Video viral tersebut diunggah @muthiahry20 lewat akun TikToknya pada Senin, 11 Juli 2022.
Unggahan video tersebut telah mendapat respon lebih dari 600 ribu warganet.
Terlihat keonologi dalam sebuah video terjadi adu argumen antara pegawai minuman dan seorang pelanggan terkait pemesanan.
"Emang kosong ya barangnya disuruh ganti, jadi saya mikir lagi kan mau pesen apa," ucap seorang pelanggan terhadap pegawai minuman tersebut.
"Kecuali barangnya emang salah saya gitu pemesenannya ya, mana pake dilempar lagi, udah cepet ganti aja!" ucapnya menambahkan.
Salah seorang pegawai yang mendengar ucapan pelanggan terlihat seperti berkomunikasi dengan staff lain di belakangnya.
Melihat hal itu, si pelanggan kembali melanjutkan komplainnya.
"Kak, tadi kan saya antre, saya gak langsung disini. Saya punya pilihan kan, ternyata kosong kan jadi saya mikir lagi mau ganti apa ya, disuruh cepetan," ujarnya.
Mendengar komplain tersebut, seorang pegawai minuman lain mengambil gelas plastik milik pelanggan dan menanyakan minuman apa yang akan ia pesan.
"Tadi tuh dia lama mesennya," ucap pegawai yang marah kepada rekannya.
"Heh, saya tuh gak disini ya tadi waktu milih," ucap pelanggan.
Mendengar ucapan itu, pegawa minuman marah dan membentak pelanggan.
"Astagfirullah, kau disini tadi ya! Bisa dilihat CCTV kau disini, kau bilang kan!" ujar pegawai yang marah.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di salah satu Outlet Mitra Esteh Indonesia yang berlokasi di Outlet Harapan Raya Pekanbaru.
Hingga video tersebut viral, manajemen Esteh Indonesia langsung memberikan klarifikasi dan memohon maaf atas kejadian tersebut.
Permintaan maaf tersebut diunggah melalui postingan Instagran @esteh.indonesia.
Berikut screenshot permintaan maaf @esteh.indonesia.
(Tangkapan Layar Es Teh Indonesia / @esteh.indonesia)
Itulah informasi mengenai video viral seorang pegawai minuman bentak pelanggan gegara salah paham hingga permohonan maaf serta klarifikasi pihak manajemen outlet.***
