"Kalau kita produksi kartun Indonesia, itu mahal banget. Padahal orang yang buat kartun di Indonesia gak kalah jago, dan banyak banget, gak sedikit," kata Agung
Mahalnya biaya produksi membuat stasiun televisi memilih membeli kartun dari luar negeri, termasuk salah satunya adalah Upin dan Ipin.
"Tadi gua jelaskan, biaya produksinya mahal banget. Jadi lebih baik dia beli dari luar, tinggal tayang. Itu lebih murah buat dia." ungkap Agung
Terkait sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dalam produksi film animasi Indonesia tidak tertinggal dari malaysia. Bahkan agung menyampaikan salah satu pembuat animasi Upin dan Ipin adalah warga Indonesia.
"Upin Ipin saja katanya dari Indonesia, yang buat itu," ujar Agung
Karena alasan biaya tersebut membuat KPI tidak bisa memaksa stasiun TV di Indonesia untuk menayangkan kartun buatan dalam negeri.