Network
PURBALINGGAKU - Apakah afirmasi positif benar-benar bekerja atau memiliki efek langsung pada kehidupan kita? Studi ilmiah dan orang-orang yang mempraktekannya mengatakan "iya".
Tetapi, kebanyakan orang belum mendapatkan hasil dari afirmasi positif. Kenapa? Karena cara melakukannya salah.
Dilansir dari Buzzquiz pada Kamis, 30 September 2021, inilah kiat-kiat agar afirmasi positif berhasil tertanam di benak kita.
Baca Juga: Hati-hati Henti Jantung Saat Olahraga, Begini Cara Mengukur Detak Jantung Maksimal Seseorang
Tata Kalimat dan Diksi
Ada sintaksis atau pola kalimat dan diksi yang bakalan efektif kita gunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
Misalnya, jika kita dirundung sedih dan akan menangis. Kemudian berusaha untuk kuat, sambil berkata kepada diri sendiri ”saya tidak akan menangis".
Apa yang terjadi? Kita menangis.
Hal itu, karena terdapat kata "tidak" yang bersifat negasi atau penyangkalan. Otak akan menolak afirmasi yang bertolak belakang dengan sesuatu yang akan terjadi.
Serta, terdapat kata "akan" yang merujuk periode waktu nanti, bukan sekarang. Masa depan adalah masa depan. Sesuatu yang tersimpan di ingatan sebagai nanti akan selamanya menjadi nanti.
"Akan" atau "nanti" inilah yang menyebabkan kita mudah menunda dan menunda lagi pekerjaan.
