Politeknik Negeri Cilacap Berikan Penyuluhan Keamanan Pangan, Buat Bak Depurasi Yutuk

- 6 Desember 2022, 20:14 WIB
Tim Dosen Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Cilacap dengan Penerima Bak Depurasi di Desa Widarapayung Wetan
Tim Dosen Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Cilacap dengan Penerima Bak Depurasi di Desa Widarapayung Wetan /dok. PNC

PURBALINGGAKU - Politeknik Negeri Cilacap (PNC) melaksanakan giat pengabdian masyarakat. Dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa, agenda berfokus pada keamanan pangan yaitu yutuk.

"Topik utama pengabdian kepada masyarakat mengenai keamanan pangan yaitu yutuk yang merupakan komoditas khas pantai Widarapayung," kata Koordinator Pengabdian Masyarakat Ari Kristiningsih, Selasa 6 Desember 2022.

Menurutnya, dalam agenda yang didanai dari program hibah pengabdian dari Pusat penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Cilacap itu melibatkan mahasiwi dari Prodi D4 Pengembangan Produk Agroindustri.

Tim dosen Politeknik Negeri Cilacap, kata dia, melakukan penyuluhan mengenai pentingnya keamanan pangan pada bahan baku suatu produk dan dilanjutkan dengan pembuatan bak depurasi khusus untuk yutuk.

Baca Juga: Program Belajar Bersama di Museum Soegarda Poerbakawatja

"Depurasi adalah suatu proses untuk mengurangi bahan pencemar ataupun yang beracun dalam jaringan lunak ataupun cangkang kerang," tuturnya.

Pihaknya menjelaskan, proses depurasi secara terus menerus akan menghilangkan kotoran yang terdapat dalam tubuh yutuk, selain itu depurasi juga dapat mengurangi kandungan logam berat yang terdapat di dalam tubuh Yutuk.

"Mengingat bahwa daerah pesisir merupakan daerah yang rawan untuk terjadi pencemaran, maka diindikasikan bahwa perairan sudah mulai tercemar sehingga perlu untuk dilakukan proses depurasi," ujarnya.

Ari menyebut, masyarakat sekitar pantai Widarapayung selama ini hanya mencuci yutuk mentah di air yang mengalir ataupun hanya direndam di dalam ember sebelum diolah.

Baca Juga: Muhammadiyah Purbalingga Menghimpun Dana Rp 117 juta untuk Korban Bencana Alam di Indonesia

Dengan adanya kegiatan PkM, lanjutnya, masyarakat lebih memahami tentang fungsi depurasi dan manfaat yang dihasilkan dari adanya proses depurasi dengan menggunakan bak depurasi khusus.

"Bak depurasi dilengkapi dengan filter penangkap sedimen dan juga dapat menyerap beberapa logam berat sehingga proses depurasi lebih maksimal. Filter air yang digunakan pada kegiatan PkM ini adalah zeolit, arang aktif dan juga karang jahe," ungkapnya.

Dia menambahkan, pada kegiatan itu, PNC juga melakukan serah terima alat depurasi pada tanggal 29 November 2022.
Penyerahan bantuan diberikan kepada bapak Rujito Hadi Wiratno sebagai perwakilan dari kelompok nelayan pengolah yutuk desa Widarapayung Wetan.

Baca Juga: Kontribusi Hasil Tani Untuk Pertumbuhan Ekonomi

"Diharapkan dengan adanya kegiatan PkM ini masyarakat bisa lebih memahami pentingnya menjaga keamanan pangan," pungkasnya.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x