PURBALINGGAKU- Baluran hitam cumi-cumi gendut masih mengepul hangat di meja warung Nasi Jamblang.
Di meja itu berjejer sekitar 12 lauk pilihan. Dari sambal goreng, bacem ampela, sayur tahu sampai kering tempe.
Awang, pemilik warung Nasi Jamblang di Palimanan Cirebon itu nampak gugup menjelaskan satu persatu lauk yang dia jajakan kepada Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Alun-Alun Purbalingga Porak-poranda Diterjang Angin Puting Beliung
Apalagi sebagian masakan di warungnya itu jika dilihat dari tampilan dan penyajiannya berbeda dari warung-warung kebanyakan.
Jika biasanya sambal goreng tersaji di mangkuk besar, di warung Awang masakan itu dibungkus daun pisang.
Kentang yang biasanya dimasak untuk sayur atau digoreng, di tempat awang dijadikan sate. Yang lebih menarik perhatian adalah nasi yang dibungkus dengan daun jati.
"Itulah yang disebut Nasi Jamblang, Pak, makanan khas Cirebon," kata Awang.