Bleach, Bagaimana Ichigo Kurosaki Terbentuk Menjadi Prajurit Tangguh dan Bisa Diandalkan

19 Agustus 2022, 07:15 WIB
Anime Bleach dengan Karakter Utama, Ichigo Kurosaki /Steam

PURBALINGGAKU - Karakter protagonis anime Bleach, Ichigo Kurosaki mengalami rangkaian pertempuran sepanjang karirnya, sebagai pengganti Soul Reaper.

Dari berbagai pertempuran dan interaksinya dalam anime Bleach, Ichigo Kurosaki terbentuk menjadi sosok prajurit yang tangguh.

Dalam anime Bleach, Ichigo Kurosaki sepintas tampak seperti hero shonen yang keras kepala dan tangguh.

Ia pantang menyerah untuk terus berjuang demi teman-temannya.

Ichigo bertarung dengan tekad bulat pada tiap pertempuran. Bahkan jika ia merasa hampir menyerah, ia justru semakin kuat dari sebelumnya.

Sejak Arc Thousand Year Blood War, Ichigo sudah menunjukkan diri sebagai prajurit yang dapat diandalkan, sekaligus memiliki kekuatan fisik luar biasa.

Ichigo semakin memperdalam kemampuannya untuk perang yang akan datang, mengubahnya menjadi prajurit berharga baik dalam tubuh atau pikirannya.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen Vs Bleach, Manakah yang Lebih Baik?

Kenpachi dan Rukia Kuchiki, Penyelesaian Misi

Selama masa Soul Society, Ichigo dan teman-temannya yaitu Yasutora Sado, Uryu Ishida, dan Orihime Inoue, berhadapan dengan musuh.

Musuh sudah berniat untuk memakan jiwa yag menjadi Soul Raper, dengan emosi dan keyakinan yang kompleks.

Ichigo sadar jika dirinya adalah yang terkuat dari teman-temannya. Karena ia mengkhwatirkan teman-temanya, ia pun bertarung sendirian.

Ia mengandalkan kekuatannya sendiri, dan meninggalkan konsep kerja tim.

Tetapi, keadaan semacam ini berubah selama pertempuran dengan Kenpachi Zaraki.

Ketika dalam pertempuran tersebut, Ichigo memahami betapa pentingnya Zanpakuto. 

Pemahaman tersebut justru didapatkan setelah Ichigo berada di ambang kematian.

Tetapi begitu Ichigo mengeluarkan Zangetsu, Zanpakuto miliknya, ikatan antara Ichigo dan Zangetsu langsung terbentuk lebih kuat dari sebelumnya.

Menjelang akhir Arc Soul Society, Ichigo berhasil menyelesaikan misi menyelematkan Rukia Kuchiki.

Sayangnya, setelah keberhasilan tersebut, Sosuke Aizen mengintervensi.

Namun, Ichigo tetap mendapatkan kemenangannya, itulah tujuan menjadi prajurit, dimana prajurit harus mampu menyelesaikan isi.

Ichigo selalu mengungkapkan cita-citanya untuk melindungi semua orang.

Setelah kemenangan, Ichigo dan para Soul Raper justru mengalami kekalahan mutlak dari Aizen.

Dua pelajaran yang berlawanan pada saat itu adalah, refleksi dari kemenangan dan kekalahan.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen, Momen Plot Armor Membantu Para Karakter Jujutsu

Hollow Powers dan Ulquiorra Cifer

Ichigo tumbuh dengan konflik internal di dalam dirinya. 

Setelah keras kepala menolak bantua Shinji Hirako dan para Visored, Ichigo belajar memanfaatkan kekuatannya.

Secara fisik, ia adalah prajurit yang dibutuhkan oleh Soul Society. Tetapi dalam pikiran, ia tidak bisa diandalkan.

Ia tidak memiliki kontrol yang baik, hal ini terakumulasi dalam akhir pertarungannya melawan Ulquiorra.

Pertempuran tersebut, adalah tujuan pribadi dari Ichigo sendiri. 

Orihime saat itu sedang berada dibawah pengawasan Espada dan membutuhkan bantuan.

Tetapi disisi lain, Ichigo justru menyatakan keinginan kuat mengalahkan Ulquiorra. 

Ulquiorra adalah musuh yang memiliki sifat yang patut dicontoh oleh Ichigo, yaitu menghormati tugas.

Setelah kematian Ulquiorra, Ichigo belajar menghormati musuhnya.

Sosuke Aizen dan Fullbringers

Ichigo memahami betapa pentingnya tugas seorang prajurit, dimana ia harus melindungi Kota Karakura.

Aizen berkata jika Ichigo tidak memiliki rasa kebencian di hatinya, hal itu memang benar.

Itulah mengapa, pertarungan diantara mereka adalah poin penting bagi perkembangan Ichigo.

Emosinya termasuk sekunder, bahkan Ichigo mengalahkan Aizen bukan untuk membuktikan kekuatannya atau karena rasa amarahnya.

Tetapi lebih kepada untuk melindungi kota.

Ichigo selalu belajar jika kekuatannya didapatkan, bukan untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan Aizen yang menganggap sepenuhnya milik dirinya sendiri.

Kekuatan yang Ichigo peroleh rela ia korbankan untuk tugasnya, dan hal ini menyebabkan ia kehilangan sebagian dari dirinya.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen, Megumi Fushiguro Sering Tidak Memahami Potensi Kekuatan Dalam Dirinya

Hambatan terakhir sebelum Ichigo mencapai puncak kekuatan mentalnya, adalah penghancuran total dalam siksaan mental selama Fullbringer Arc.

Tetapi, penting bagi Ichigo untuk mengalami kehilangan dan ketakutan akan keputusasaan. Hal ini untuk menyalakan kembali dirinya.

Dalam kebangkitannya sebagai Soul Reaper, aspek-aspek yang diharapkan dari prajurit yang sempurna ditampilkan saat akhir serial anime.

Ichigo menujukkan kerja sama tim dengan Soul Reaper, menghormati musujnya hingga pukulan terakhir, mempertahankan kekuatan mentalnya, dan tidak goyah dalam menghadapi kenyataan pahit.

Pada perang terakhir anime Bleach, ia telah menunjukkan kemampuannya berpikir jernih melalui emosinya.

Sehingga ia lebih memahami beban tugasnya sebagai prajurit.

Ia bertarung karena ia adalah prajurit, dan menang adalah suatu keharusan.

Dalam anime Bleach, Ichigo Kurosaki adalah karakter protagonis utama dengan emosional yang cukup kompleks.***

Editor: M Fahmi

Sumber: CBR

Tags

Terkini

Terpopuler