Kenapa Harus Investasi Sejak Dini? Salah Satunya untuk Menunjang Masa Depan

- 8 Oktober 2023, 17:44 WIB
Ilustrasi kenapa harus investasi sejak dini
Ilustrasi kenapa harus investasi sejak dini /

PURBALINGGAKU-Kenapa harus investasi sejak dini, misalnya mulai dari generasi milenial. Sebab, usia yang masih dalam fase produktif memang identik dengan berbagai hal baru yang cukup menantang.

Hal tersebut lumrah saja sebab setelah seseorang berada di usia tersebut maka dikatakan memiliki otoritas sendiri dalam menentukan banyak hal mengenai dirinya sendiri. Terlebih di usia tersebut kebanyakan sudah mempunyai penghasilan sendiri.

Baca Juga: Perbedaan Investasi dan Tabungan, Kalau Bisa Keduanya Mengapa Tidak?

Tantangan terbesar yang seringkali ditemui oleh usia muda yakni mengenai bagaimana cara mengatur finansial antara pendapatan, pengeluaran dan saving jangka panjang. Seringkali justru karena terlalu larut dalam mencoba berbagai hal baru justru membuat mereka lupa menabung. Namun saat ini pembicaraan tentang pentingnya mengelola uang dengan baik saat usia muda kian menjadi perhatian.

Fokus tersebut dapat menarik rasa semangat anak muda untuk mulai melakukan investasi daripada menghabiskan uangnya untuk memenuhi gaya hidupnya. Sebaiknya memang mulai memikirkan masa depan dengan perencanaan finansial yang matang.

Kenapa Harus Investasi Sejak Dini?

Lebih lanjut, kenapa harus investasi sejak dini? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Return Relatif Lebih Tinggi Daripada Jenis Investasi Lain

Apabila Anda melakukan investasi dengan membeli saham maka sudah dipastikan Anda akan mendapatkan return yang hasilnya relative lebih tinggi daripada jenis investasi lain. Apabila trend market saham sedang baik maka besar kemungkinan bahwa Anda akan memperoleh keuntungan mencapai 20% hingga 30% atau bahkan lebih dalam jangka satu tahun.

Sangat menggiurkan bukan return yang bisa didapatkan? Presentase tersebut jelas jauh lebih tinggi daripada investasi emas ataupun properti. Dimana potensi mengalami kenaikanyna hanya berkisar di angka 10% hingga 15% dalam satu tahun. Namun tetap saja semua tergantung dari bagaimana Anda mapu melihat trend market yang sedang berkembang ketika Anda melakukan transaksi jual beli saham.

Baca Juga: Jenis Saham Menurut Kinerja Perdagangan: Blue Chip Hingga Countercyclical

Halaman:

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x