Sejarah Perumusan Naskah Proklamasi, Gerbang Pintu Menuju Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945

- 11 Agustus 2022, 17:26 WIB
Tokoh dibalik sejarah proklamasi hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Tokoh dibalik sejarah proklamasi hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 /Antara Foto

Sayangnya, dwitunggal menolak desakan tersebut dengan alasan belum adanya pernyataan secara resmi dari Jepang.

Para golongan tua berpendapat bahwa lebih bijaksana jika menunggu hingga tanggal 24 Agustus 1945.

Hari tersebut adalah hari ditetapkannya Marsekal Terauchi untuk hari kemerdekaan, saat Terauchi menerima Soekarno, Hatta, dan Radhiman di Dalat.

Tetapi pada 15 Agustus 1945, golongan muda yang dipimpin oleh Sukarni, Wikana, dan Chairul Saleh sepakat mengamankan dwitunggal dengan Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok.

Hal tersebut dilakuakn dengan harapan bahwa mereka akan menuruti keinginan golongan mudah untuk melakukan proklamasi hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Pada 16 Agustus 1945, siang hari masih belum menemukan kesepakatan. Hingga pada sore harinya, Ahmad Soebardjo berupaya membujuk golongan muda agar melepaskan dwitunggal.

Hal ini disetujui oleh golongan muda dengan jaminan dari Soebardjo bahwa proklamasi hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 akan dikumandangkan esok harinya.

Malam hari, rombongan akhirnya berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori No 1, Jakarta untuk membahas persoalan ini.

Sesampainya disana, Maera menjelaskan mengenai informasi yang terjadi dan mempersilahkan tiga tokoh untuk berjumpa dengan Gunseiken, Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas tindaklanjutnya.

Sayangnya saat bertemu dengan Gunseiken di Gambir, tiga tokoh tersebut justru mendapat jawaban mengecewakan karena Jenderal Nishimura sebagai wakil dari Gunseikan melarang upaya perubahan situasi dengan menunggu Sekutu datang.

Halaman:

Editor: M Fahmi

Sumber: KEMENDIKBUD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x