Tiga Tahun Menjabat, Indeks Pembangunan Desa di Purbalingga Meningkat

- 7 Maret 2024, 11:58 WIB
Tiga Tahun Menjabat, Indeks Pembangunan Desa di Purbalingga Meningkat
Tiga Tahun Menjabat, Indeks Pembangunan Desa di Purbalingga Meningkat /



PURBALINGGAKU – Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono sudah menjabat selama 3 tahun di Purbalingga. Pembangunan desa menjadi prioritas Pemerintah.

“Misi kita yang ke 6 adalah meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujar Bupati Tiwi, Senin (04/03/2023).

Hasilnya, pada 2023 ini tak ada lagi desa yang masuk kategori desa tertinggal di Kabupaten Purbalingga. “Angka Indeks Pembangunan Desa (IDM) kita terus naik dari tahun ke tahun,” kata Bupati Tiwi.

Pada publikasi KemendesPDDT, IDM Purbalingga sebesar 0,69 pada 2021, meningkat menjadi 0,71 pada 2022 dan naik lagi menjadi 0,78 pada 2023. Hal ini, menjadikan kategorinya meningkat dari berkembang menjadi maju.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Film Exhuma di CGV Metro Indah Mall Bandung dan Sinopsisnya

“Dari 224 desa yang ada di Purbalingga, sebanyak 49 masuk kategori berkembang, 151 kategori maju dan 24 desa masuk kategori mandiri. Desa yang kategori maju dan mandiri semakin meningkat,” imbuhnya.

Hal ini, salah satunya berkat program pembangunan desa seperti pembangunan / pemeliharaan dan penataan infrastruktur di desa seperti jalan desa, lapangan, kantor desa serta pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU).

Pemkab mendorong percepatan program pembangunan desa melalui alokasi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dengan alokasi pada 2023 sebesar Rp 29,468 milyar.

Kemudian, ada program penguatan kapasitas pemerintah desa seperti bantuan sarana dan prasarana, penerapan Siskeudes dan Siswaskeudes, pelatihan perangkat desa, penerapan desa digital dan penetapan desa tematik serta penguatan bumdes.

Beriikutnya, ada program dimana Bupati atau Wakil Bupati terjun langsung ke desa, seperti Program ‘Bupati Tilik Desa’ yang digunakan untuk mengevaluasi pembangunan di desa sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. Ada juga ‘Gebrak Gotong Royong’ yang merupakan program untuk memupuk jiwa gotong royong masyarakat dalam pembangunan di desanya.

“Saya dan Pak Wakil hadir memimpin dan meninjau langsung pembangunan yang dilaksanakan secara gotong royong bersama masyarakat,” ujarnya.

Editor: Ikhwan Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x