Bagaimana Kronologi Meninggalnya Anggota Mapala Unsoed? Begini Ceritanya

27 Februari 2023, 11:13 WIB
Ilustrasi Evakuasi di Gunung Slamet, Ini Kronologi Meninggalnya Anggota Mapala Unsoed /Purbalinggaku/ Dok. Bagus RPP

PURBALINGGAKU - Diduga kena serangan hipotermia, begini kronologi meninggalnya anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Sadewa Natha Radya, salah satu anggota dari Unit Pandu Lingkungan (UPL) Mapala Unsoed dikabarkan meninggal saat mendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah.

Menurut informasi, pendakian Sadewa ke Gunung Slamet merupakan salah satu agenda pendakian wajib dari UPL.

Sadewa merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen angkatan 2022.

Baca Juga: 2 Tahun Tiwi-Dono Pimpin Purbalingga, Inilah Sederet Prestasi yang Dicapai

Diketahui, Sadewa berasal dari Kabupaten Banjarnegara.

Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Dr Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si mengatakan sebelum pendakian dilaksanakan mereka sudah berupaya sebaik-baiknya.

Termasuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan risiko dari kegiatan pendakian.

Seperti pembekalan stamina, pembekalan keterampilan maupun pengawasan terhadap rute yang dipilih.

"Almarhum meninggal dunia karena kondisi hipotermia akibat cuaca buruk yang terjadi di luar prediksi saat pendakian," ujar Norman melalui keterangan tertulis yang diterima tim Purbalinggaku.

Baca Juga: KPU Purbalingga Sosialisasi Pemilu 2024 Lewat Game Berhadiah di CFD

Kegiatan pendakian tersebut dilakukan oleh 7 orang, yang kemudian disebut Anggota Muda UPL Mapala Unsoed.

7 orang tersebut terdiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan.

Melalui jalur Permadi Guci, ketujuh anggota UPL itu mendaki puncak Gunung Slamet.

Akan tetapi, dari tujuh orang itu, hanya empat orang yang memutuskan mendaki ke puncak.

Sementara tiga diantaranya (2 perempuan dan satu laki-laki) mendirikan tenda di pos 5.

Sabtu sore, Pos Pendakian Permadi mendapat informasi bahwasanya ada satu pendaki yang meninggal di bawah puncak Gunung Slamet.

Baca Juga: Tersengat Listrik Seorang Pria Warga Kaligondang Purbalingga Ditemukan Meninggal

Namun, tim SAR baru bisa melakukan evakuasi pada hari Minggu, hal ini dikarenakan puncak Gunung Slamet mengalami cuaca buruk hingga badai.

Kondisi tersebut membuat tim SAR membutuhkan waktu yang lama dalam proses evakuasinya.

Keluarga besar Unsoed menyatakan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang putra terbaiknya itu.

"Kami dari bidang kemahasiswaan mengupayakan yang terbaik dalam membantu seluruh keperluan penanganan kepulangan amarhum hingga proses pemakamannya," lanjut Norman.

Norman berharap peristiwa tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dalam kegiatan kemahasiswaan, khususnya di UPL Unsoed pada masa mendatang.

 

Editor: M Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler