30 Siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga Tolak Isolasi Terpusat, Bupati: Jemput ke Rumah!

22 September 2021, 18:54 WIB
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meninjau lokasi isolasi terpusat di SMPN 4 Mrebet, Rabu 22 September 2021. /Dok Kominfo Purbalingga

PURBALINGGAKU – Sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga terkonfirmasi positif Covid-19. Namun hanya 60 siswa yang bersedia menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah sejak Selasa 21 September 2021.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat meninjau lokasi SMPN 4 Mrebet, Rabu 22 September 2021.

“Jadi dari 90 (siswa SMPN 4 Mrebet) ini ternyata ada 30 yang belum melakukan isolasi terpusat, mungkin orang tuanya belum memperbolehkan,” kata Tiwi melalui rilis tertulis.

Tiwi menegaskan, 30 siswa yang belum berkenan untuk melakukan isolasi terpusat akan dijemput oleh petugas medis.

Baca Juga: Tingkatkan Imunitas Siswa Jelang PTM, Polres Purbalingga Percepat Vaksinasi Pelajar

“Ini yang nanti akan kita jemput bola ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Tiwi menjelaskan, selain isolasi, seluruh siswa yang sebelumnya dinyatakan positif Covid 19 hasil rapid antigen akan dites ulang menggunakan metode PCR.

“Jadi kalau yang awal baru rapid antigen, kita lakukan PCR ulang yang akurasinya memang lebih tinggi,” terangnya.

Baca Juga: Siswa SMP Mrebet yang Terpapar Covid 19 Jalani Isolasi Terpusat, Polres Purbalingga Dirikan Dapur Umum

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid 19.

Hasil tersebut diketahui pasca dilakukannya tes rapid antigen massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Senin 20 September 2021.

Para siswa tersebut diminta untuk menjalani isolasi terpusat di gedung sekolahnya mulai Selasa 21 September 2021.

Baca Juga: Vaksin Covid 19 di Purbalingga Rendah, Ganjar Minta Dipercepat

Tiwi meminta kepada seluruh wali murid untuk memercayakan putra-putri mereka kepada mekanisme tim Satgas Covid 19 di SMPN 4 Mrebet Purbalingga.

Dia menjamin semua logistik dan kebutuhan untuk menunjang kesehatan siswa akan dipenuhi oleh petugas medis di lokasi isolasi.

“Tidak perlu khawatir, anak-anaknya mendapat pemantauan yang ketat dari petugas medis. Jadi untuk sementara tidak boleh dijenguk sampai betul-betul sehat,” pungkasnya.***

Editor: M Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler