Resistor Ada Berapa? Berikut Jenis Resistor Listrik. Jangan Sampai Keliru!

- 25 Agustus 2022, 16:45 WIB
Jenis resistor listrik yang menjadi komponen utama rangkaian listrik
Jenis resistor listrik yang menjadi komponen utama rangkaian listrik /YouTube ResistorGuide

PURBALINGGAKU - Bagi mahasiwa jurusan Teknik Elektronik, tentu saja sudah tidak asing dengan jenis resistor listrik.

Secara umum, jenis resistor listrik terbagi ke dalam empat jenis. Dimana masing-masing memiliki fungsi penting.

Jenis resistor listrik, merujuk pada komponen utama rangkaian listrik.

Komponen utama rangkaian listrik, memiliki fungsi untuk memberi batasan, berapa total arus listrik mengalir ke dalam suatu rangkaian.

Hal ini berdampak pada kesesuaian arus listrik, terhadap kebutuhan dari rangkaian yang dimaksud.

Berikut ini jenis resistor listrik yang menjadi komponen utama rangkaian listrik.

Baca Juga: Mobil Tercepat dan Tereksklusif di Dunia, Lamborghini Masuk Daftar?

1. Komponen Jenis Tetap

Jenis resistor listrik yang pertama, komponen jenis tetap atau fixed, adalah komponen dengan nilai resistensi yang tetap. 

Jenis ini biasanya digunakan untuk rangkaian eletronik dengan fungsi untuk membatasi arus, serta membagi tegangan.

Nilai resistansi ditandai dengan kode warna, pada badan komponenya.

Beberapa kapasitas daya dalam jenis komponen tetap ini, mulai dari 1/16 watt hingga 20 watt.

Sementara material pembuatan komponen terbuat dari karbon, atau nikelin.

2. Komponen Tidak Tetap

Jenis resistor listrik yang kedua, komponen tidak tetap atau variable, adalah jenis komponen yang nilainya fleksibel dan dapat berubah-ubah.

Cara mengubahnya, dengan menggeser tuas pada alat yang digunakan. Sehingga, Anda bisa mendapat nilai resistensi sesuai kebutuhan.

Pada jenis ini, terdapat pengaturan volume, pengatur treble/bass, pengatur tone, serta dapat difungsikan untuk membagi arus tegangan.

Pada komponen ini, terbagi kembali ke dalam tiga jenis yaitu potensiometer (mengubahnya dengan memutar poros menggunakan tuas pada potensiometer).

Kemudian trimpot (ukuran lebih kecil dari potensiometer, dan tidak memiliki tuas sehingga untuk mengubahnya harus menggunakan obeng).

Terakhir, rheostat (cara mengubahnya dengan penyapu pada atas toroid).

Baca Juga: Penerus Toyota MR2, Mobil Sport Mid Engine yang Dijadwalkan Kembali Rilis Tahun 2025

3. Komponen Thermistor

Jenis resistor listik yang ketiga, komponen thermistor yang sangat peka, terhadap temperatur.

Sehingga hal ini, membuat thermistor keadaannya sangat dipengaruhi oleh temperatur suatu ruang.

Thermistor ini terbagi kembali ke dalam 2 jenis yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

PTC adalah thermistor yang nilainya dapat bertambah tinggi, jika temperatur ruang menjadi dingin atau suhu menurun.

Sebaliknya, NTC atau Negative Temperature Coefficient merupakan thermostar yang nilainya dapat berkurang, apabila temperatur ruang menjadi panas atau suhu meningkat.

4. Komponen LDR

Jenis resistor listrik keempat, adalah LDR, dimana komponen ini sangat peka dengan intensitas cahaya yang ada, dengan kata lain sangat terpengaruh dengan pencahayaan.

Apabila LDR terkena cahaya yang terang, nilainya akan menurun. Namun sebaliknya, apabila cahaya kurang atau gelap, nilainya akan semakin besar.

Itulah keempat jenis resistor listrik yang menjadi komponen utama rangkaian listrik.***

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah