Network
PURBALINGGAKU - Penyakit jantung menjadi suatu kondisi kesehatan yang berbahaya karena dapat menyebakan munculnya serangan jantung hingga kematian secara mendadak. Faktor risiko penyakit jantung secara umum disebabkan oleh penyumpatan arteri, peradangan jantung, hingga rusaknya jantung serta pembuluh darah yang berada disekitarnya.
Kondisi demikian dapat menghambat lancarnya aliran darah ke jantung, hal ini mengakibatkan suplai dari nutrisi dan oksigen menjadi berkurang. Tidak seperti halnya otot tubuh pada bagian lain yang bisa beregenerasi, otot jantung tidak memiliki kemampuan demikian. Kondisi tersebut justru berbahaya karena jika jantung sudah mengalami kerusakan maka sulit untuk membenahinya secara total.
Baca Juga: Kenali Berikut Macam Macam Penyakit Jantung dan Ciri Cirinya
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Nah, agar mampu mencegahnya sejak dini maka Anda perlu memahami berbagai faktor yang dapat meningkatkan resiko bagi Anda. Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Genetik
Faktor genetik atau keturunan ini merupakan faktor yang paling tidak bisa dihindari oleh siapapun. Sehingga penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana riwayat kesehatan keluarga Anda, apakah orang tua, nenek atau saudara lain pernah ada yang mengidap penyakit tersebut.
Memahami bagaimana riwayat kesehatan keluarga Anda penting untuk menghindarkan Anda dari berbagai resiko buruk tersebut. Sebab faktor ini tidak bisa Anda hindari, sehingga Anda hanya bisa membiasakan gaya hidup sehat untuk meminimalisir resiko tersebut.
Usia
Seiring pertambahan usia pada seseorang maka semkain meningkatkan dirinya untuk terkena penyakit jantung. Secara umum, resiko akan menjadi lebih besar ketika usianya sudah masuk ke 40 tahun. Semakin tua maka semakin beresiko pula, sehingga penting untuk menjaga kesehatan sejak dini untuk memperpanjang jangkauan resiko tersebut.
Baca Juga: 6 Gejala Awal Penyakit Jantung, Waspadai Sekarang Juga!
Jenis Kelamin
Potensi terkena serangan jantung pada pria lebih tinggi daripada wanita. Namun jika sudah masuk ke usia lanjut maka wanita justru menjadi lebih beresiko daripada pria. Hal ini etrjadi karena faktor menopause pada wanita dimana esterogen pada wanita sudah mengalami penurunan secara drastis.
